GELORA.CO - Kebakaran besar yang menghanguskan Pelabuhan Beirut pada Kamis (10/9) juga memusnahkan seluruh bantuan makanan hasil operasi kemanusiaan untuk warga yang menderita akibat ledakan dahsyat di lokasi yang sama awal Agustus lalu.
Gudang yang terletak di pelabuhan Beirut yang pada Kamis dilalap api itu ternyata berisi bantuan makanan yang jumlahnya sangat banyak. Belum diketahui penyebab kebakaran gudang yang digunakan oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyimpan bahan bantuan tersebut.
Direktur Regional ICRC, Fabrizio Carboni, mengatakan, kerugian akibat kebakaran masih dihitung, namun yang lebih penting dari itu adalah nasib kelanjutan operasi kemanusiaan di Beirut.
"Gudang yang terbakar merupakan tempat ICRC menyimpan ribuan paket makanan dan 0,5 juta liter minyak. Operasi kemanusiaan kami berisiko terganggu secara serius," katanya, dikutip dari AFP, Jumat (11/9).
Kepala pelabuhan mengatakan, kebakaran terjadi di sebuah gudang zona bebas pelabuhan yang menampung minyak goreng dan ban.
Haitham, seorang pekerja pelabuhan berusia 33 tahun, mengatakan dia mendengar teriakan yang meminta orang-orang untuk segera lari dari lokasi.
Kami sedang bekerja saat tiba-tiba mereka mulai meneriaki kami agar keluar," katanya yang mengaku masih sangat trauma pasca-ledakan dahsyat pada 4 Agustus lalu.
"Ada pengelasan saa itu, dan tiba-tiba saja kebakaran terjadi. Kami tidak tahu bagaimana itu bisa terjadi. Kami menjatuhkan, membuang semuanya, dan mulai berlari. Itu mengingatkan kami pada ledakan yang lalu," katanya. (Rmol)