GELORA.CO - Dorongan dari Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin agar tren Korean Pop atau K-Pop memunculkan kreativitas anak muda Indonesia untuk lebih giat mempromosikan budaya bangsa mendapat kritikan dari musisi kenamaan Ahmad Dhani Prasetyo (ADP).
Kepada Maruf Amin, pentolan grup band Dewa 19 itu menegaskan bahwa musik Indonesia jauh lebih bermutu daripada K-Pop ala Korsel. Hanya saja, sambung Dhani, dukungan dari pemerintah yang memberi jurang pada perkembangan industri musik kedua negara.
“Di Korea disiapkan dana besar untuk memajukan musik nasional. Pemerintah Korsel serius untuk mengangkat industri musik Korsel menjadi masuk ke industri musik dunia,” ujarnya kepada redaksi, Minggu (20/9).
Dhani menilai, Wapres Maruf Amin masih belum paham mendalam mengenai industri musik. Seharusnya, kata dia, sebelum mantan Rais Aam PBNU itu menyampaikan statement, terlebih dahulu mengajak dirinya sebagai seniman musik berdiskusi.
“Intinya, seniman seperti pelaku industri pada umumnya, butuh dukungan pemerintah,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, pencipta lagu “Roman Picisan” itu meminta pemerintah untuk lebih dulu mencari menteri yang paham mengenai masalah industri dunia.
Agar lebih mudah dipahami, Dhani kemudian membandingkan dengan industri mobil di Korsel yang telah dimulai sejak 20 tahun lalu. Sementara di Indonesia, industri semacam itu masih sebatas fiksi.
Artinya, sebelum masuk ke industri musik dunia, pemerintah harus masuk dulu dalam dunia industri.
“Musisi Indonesia jauh lebih bermutu daripada Korea Selatan. Hanya saja selama ini belum ada presiden yang punya skill soal industri dunia,” demikian Dhani.
Gerindra Resmi Usung Machfud Arifin, Harapan Ahmad Dhani Maju Di Pilkada Surabaya Pupus
Dalam peringatan 100 tahun kedatangan orang Korea di Indonesia pada Minggu (20/9), Maruf Amin menyampaikan harapan agar budaya K-Pop dapat menginspirasi munculnya kreativitas anak muda Indonesia dalam berkreasi dan mengenalkan keragaman budaya Indonesia ke luar negeri.
Menurutnya, kecintaan orang Indonesia terhadap K-Pop menunjukkan keberhasilan Korsel dalam industri musik dan membawa pengarus budaya Korea lain ke Indonesia, seperti makanan, drama, film dan mode. []