GELORA.CO - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menegaskan, ekosistem logistik nasional harus efisien. Salah satu penyebab inefisiensi yang disorot Luhut adalah banyaknya praktik suap.
“Saya kira sudah terlalu lama negeri ini tidak efisien, terlalu lama suka disogok-sogok yang membuat kita menjadi bangsa yang tidak bisa tegak dadanya menghadapi keadaan ini,” kata Luhut saat konferensi pers ekosistem logistik nasional secara virtual, Kamis (24/9).
Agar para petugas tak mudah disuap, Luhut mengusulkan agar tunjangan ditingkatkan. Menurutnya dengan adanya tunjangan atau insentif itu, kinerja petugas lebih maksimal, termasuk dalam memberantas penyelundupan.
Ia melanjutkan, Indonesia tak lagi bisa dipandang rendah jika para petugas di ekosistem logistik tak bisa disuap. Apalagi kalau di Batam atau Pelabuhan Batu Ampar pembangunannya maksimal.
Luhut menegaskan semua perkapalan termasuk di Batam dan Bintan akan ada investasi untuk pembersihan limbah. Investasi tersebut diperkirakan mencapai Rp 5 triliun. Selain itu, kapal dari TNI Angkatan Laut dan Bakamla harus siap menyergap kapal yang membuang sampahnya di laut saat arus mengalir ke wilayah Indonesia.
Lebih lanjut, Luhut meminta agar pelayanan pelabuhan ditingkatkan. Adanya Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) harus dievaluasi atau disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan teknologi modern.
“Jadi semua itu dalam konteks efisiensi. Jadi kita segera membuat keputusan ini untuk membuat negeri ini lebih efisien,” tutur Luhut. []