GELORA.CO - Ulama Syekh Ali Jaber kini sudah sehat dan berbincang dengan para tamu yang mengunjunginya. Termasuk dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD yang menjenguk Syekh Ali Jaber, Senin (14/9/2020) kemarin sore.
Foto pertemuan Mahfud dengan Syekh Ali Jaber diunggah lewat akun Instagram pribadi Mahfud.
Mahfud menyebut kekinian kondisi ulama kelahiran Madinah, Arab Saudi, itu sudah membaik.
"Alhamdulillah, bisa menemui Syekh Ali Jaber malam ini di kediaman beliau. Senang karena beliau ternyata sehat walafiat, kuat fisiknya, dan tetap semangat bercerita tentang kegiatan dakwahnya selama ini," tulis Mahfud dalam keterangan foto yang diunggahnya.
Alpin Adrian, penusuk Syekh Ali Jaber (Antara) |
Mahfud menambahkan dalam kunjungan itu, ia mewakili pemerintah menyampaikan rasa simpati atas musibah yang dialami Syekh Ali Jaber.
Di samping itu, Mahfud menegaskan bahwa pemerintah akan mengusut tuntas atas kasus penusukan yang menimpa pendakwah kondang itu.
"Selain menyampaikan simpati atas nama pemerintah, saya sampaikan pula bahwa pemerintah akan mengusut terus kasus di Lampung kemarin secara transparan," tegasnya.
Syekh Ali Jaber saat menjadi korban penusukan oleh seorang pemuda. (Twitter/@piiee08) |
Lebih jauh, Mahfud mengungkapkan pada silaturahmi itu, Syekh Ali Jaber juga menitip sebuah pesan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Beliau sempat menitipkan salam sungkem untuk disampaikan kepada Presiden bahwa Syekh Ali Jaber baik-baik saja. Alhamdulillah," pungkasnya.
Diketahui, Syekh Ali Jaber akhir pekan lalu menjadi korban penusukan saat menyampaikan tausiyah di Bandarlampung.
Syekh Ali Jaber ditusuk |
Alpin Andria (24), penusuk Syekh Ali Jaber, kekinian telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.
Modus Kaum Komunis
Front Pembela Islam (FPI) turut mengomentari peristiwa penusukan terhadap Syekh Ali Jaber saat tengah berdakwah di Lampung.
Juru bicara FPI Munarman mengatakan tindakan semacam itu kerap dilakukan oleh kaum komunis untuk menumpas ustaz dan ulama di tanah air.
Menkopolhukam Mahfud MD menjenguk Syekh Ali Jaber yang menjadi korban penusukan, Senin (14/9/2020). [Instagram@mohmahfudmd] |
Munarman mengemukakan kalau modus pembunuhan itu biasa dilakukan oleh golongan komunis ekasila dan trisila. Hal itu dibuktikannya dengan peristiwa serupa yang terjadi beberapa kali.
"Sejarah membuktikan, tahun 1948, 1965, 1998, dan 2019 saat menjelang pilpres," kata Munarman saat dihubungi Suara.com, Senin (14/9/2020).
Munarman menganggap kaum komunis selalu melakukan pembunuhan sambil menyertakan pengalihan isu seperti dukun santet hingga setan desa.
Menkopolhukam Mahfud MD menjenguk Syekh Ali Jaber yang menjadi korban penusukan, Senin (14/9/2020). [Instagram@mohmahfudmd] |
Seolah sudah dirancang, pelaku yang tertangkap pun bakal disebut sebagai orang gila.
"Ini modus lama (komunis). Umat Islam sudah paham dengan permainan yang begini," ujarnya.
Atas kejadian yang dialami Syeikh Ali Jaber, Munarman telah menyerukan kepada seluruh Komando Laskar Islam untuk melaksanakan protokol pengamanan kepada seluruh semua ulama istiqomah.
Pengamanan yang diinstruksikan itu dimulai dari kediaman ulama maupun ketika tengah melakukan safari dakwah.
Menkopolhukam Mahfud MD menjenguk Syekh Ali Jaber yang menjadi korban penusukan, Senin (14/9/2020). [Twitter@mohmahfudmd] |
Selain itu, Munarman juga meminta seluruh Komando Laskar Islam untuk menggali informasi terkait pelaku penusuk Syeikh Ali Jaber yang disebut keluarganya mengidap gangguan jiwa.
Ia ingin agar semua identitas si pelaku bahkan pihak yang memerintahkannya untuk segera ditemukan.
"Kalau sudah mendapatkan informasi lakukan qishas sampai ke aktor intelektualnya," ungkapnya.[sc]