GELORA.CO - Presiden Joko Widodo seharusnya memerintahkan sosok muda untuk menangani pandemi Covid-19 di 9 Provinsi, seperti Fadjroel Rachman. Bukan kepada Luhut Binsar Pandjaitan.
Begitu kata pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam, menanggapi titah Presiden Jokowi kepada Menteri koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, agar menangani Covid-19 di 9 Provinsi dalam dua pekan.
"Emang Luhut bisanya apa? Kok Jokowi pasrahin sama Luhut penanganan 9 Provinsi? Bukannya Luhut lebih mementingkan ekonomi daripada penanganan Covid selama ini?" kata Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (17/9).
Menurut Saiful, Jokowi menunjuk orang yang salah untuk penanganan Covid-19, dalam hal ini ialah Luhut Binsar Pandjaitan.
"Gimana Luhut bisa tangani Covid, dia kan pernah bilang Covid tidak kuat dengan cuaca panas, nyatanya penyebaran corona makin tak terbendung. Mestinya Luhut suruh fokus saja di bidang kemaritiman dan investasi. Untuk apa Luhut turut campur urusan di daerah? Yang ada malah menimbulkan ego sektoral di daerah," jelas Saiful.
Bahkan, Saiful justru khawatir jika penanganan Covid dipegang Luhut, maka kemungkinan akan mendatangkan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China kepada 9 Provinsi tersebut.
Bisa tambah repot lagi. Saya menyarankan Presiden jangan lagi menambah beban kepada Luhut, apalagi beliau sudah tua juga. Kasihlah ke yang muda-muda, yang masih energik. Kasihlah tugas kepada Fadjroel misalnya, sekalian ngetes bisa kerja nggak dia?" pungkas Saiful. (Rmol)