GELORA.CO - Anggota Komisi III DPR F-PDIP Arteria Dahlan mempertanyakan info soal ada cleaning service jadi saksi kebakaran gedung utama Kejaksaan Agung (Kejagung) yang mempunyai Rp 100 juta di rekeningnya. Kejagung memberi penjelasan soal pemeriksaan cleaning service tersebut.
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menegaskan pihaknya akan mengusut tuntas dalang di balik kebakaran gedung utama Kejagung. Termasuk mengusut soal rekening cleaning service yang dipertanyakan Arteria Dahlan.
"Dan bagi saya, kemarin disampaikan oleh Kabareskrim saya memang bersyukur, (tersangka) harus ditemukan. Saya minta harus ada. Kalau memang ada itu kesengajaan atau kelalaian, saya mengharapkan adanya tersangka untuk itu. Dan siapa tersangka ini, untuk kita dalami sampai sejauh mana tanggung jawabnya. Sejauh mana perbuatan itu dilakukan," ujar Burhanuddin dalam rapat bersama Komisi III DPR, Kamis (24/9/2020).
Bahkan informasi adanya rekening-rekening, rekening ini juga, mohon izin, ini sudah didalami oleh penyidik Kabareskrim, tentang adanya rekening katanya Rp 100 juta yang tidak sesuai dengan pendapatannya," ungkapnya.
Sementara itu, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) Kejagung Fadil Zumhana menjelaskan pihaknya memang mendampingi cleaning service tersebut saat pemeriksaan saksi. Hal itu sekaligus menjawab pertanyaan Arteria soal adanya pendampingan dari eks Jaksa Agung Muda dalam proses pemeriksaan.
"(Ada) 131 saksi kami kerahkan seluruhnya, siapa pun yang diminta penyelidik Mabes Polri, kami izinkan dan kami dukung. Bahkan kami dampingi di sana supaya yang bersangkutan, sampai cleaning service-nya kami dampingi, supaya yang bersangkutan memberikan keterangan yang terang dan jujur," kata Fadil.
Fadil juga menjawab soal isu cleaning service punya rekening Rp 100 juta. Fadil menegaskan pihaknya akan mengusut dari mana asal uang tersebut.
"Itu ada akses ke lantai 6. Ketika proses penyelidikan itu ada dilaporkan kepada jaksa yang saya tunjuk, tapi ini dalam proses penyidikan kita dalami itu uang apa dan dari mana. Nanti itu akan kami bongkar. Karena kemarin proses penyelidikan, belum pro justitia, ketika proses penyidikan ini kami minta dari penyidik mengungkap itu dari mana uangnya," ungkapnya.(dtk)