GELORA.CO - Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, ditunjuk menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Pengurus Nasional Karang Taruna di tengah masa Pilkada 2020. Meski demikian, Gibran menepis anggapan yang mengaitkannya dengan politik.
"Nggak ada hubungannya (dengan politik). Wong itu komunikasinya sudah lama," kata Gibran kepada wartawan di sela kegiatannya kampanye virtual, Minggu (27/9/2020).
Selaku majelis pertimbangan, Gibran mengaku akan memberi masukan untuk perubahan dalam organisasi Karang Taruna. Sebagai organisasi anak muda, dia berharap Karang Taruna semakin banyak membuat inovasi.
"Insyaallah saya bisa memberikan sentuhan-sentuhan baru di dalam keluarga besar Karang Taruna ini," kata dia.
Menurutnya, Karang Taruna juga harus berkontribusi kepada masyarakat. Apalagi di saat pandemi COVID-19 saat ini, anak muda harus bergotong royong membantu warga terdampak.
"Di tengah pandemi seperti ini, karang taruna kan usianya sudah 60 tahun, sebagai anak muda yang tergabung dalam Karang Taruna harus bisa berpartisipasi, gotong-royong meringankan warga yang terdampak pandemi," kata dia.
Sementara itu, Calon Wali Kota Solo nomor urut 2, Bagyo Wahyono, juga mengaku tidak mempermasalahkan jika Gibran ditunjuk sebaga Ketua Majelis Pertimbangan Pengurus Nasional Karang Taruna.
"Tidak masalah. Wajar saja kalau Mas Gibran ditunjuk. Beliau kan tokoh masyarakat. Tidak mungkin saya yang ditunjuk, saya kan wong cilik," katanya.
Diberitakan sebelumnya, putra sulung Presiden Jokowi yang juga Cawalkot Solo Gibran Rakabuming didapuk menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Pengurus Nasional Karang Taruna. Ketum Karang Taruna Nasional Didik Mukriyanto menyebut kehadiran Gibran tidak ada muatan politik maupun terkait pilkada.
"Karang Taruna ini lembaga independen tidak berafiliasi dengan kepentingan politik mana pun," kata Didik di Hotel Grand Zuri BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (26/9).(dtk)