GELORA.CO - Anggota Komisi VI DPR RI dari fraksi Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan, yang harus dilakukan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina adalah dengan melakukan pembenahan di dalam internal Pertamina. Bukan malah membuat pernyataan yang seolah menutupi kegagalannya.
“Semestinya Ahok sebagai Komut melakukan pembinaan dan pembenahan kedalam. Jangan-jangan ocehan ini untuk menutupi kegagalan dia menjaga Pertamina merugi. Jangan bicara Indonesia Incorporation jika sebagai Komut Pertamina saja gagal dan hanya nakut-nakuti.” Ujar Herman Khaeron di akun twitternya, Rabu (16/9).
Dia menilai, Pertamina harus melakukan pembenahan agar bisa efisiaen dan transparan. Herman menilai, pernyataan Ahok hanya sebagai pencitraan semata.
“Setuju dilakukan pembenahan di Pertamina agar lebih efisien, transparan, akuntabel, dan kontributif bagi negara. Namun, sebagai Komut semestinya Ahok tidak membuat pencitraan di ruang publik, bahkan tembak KemenBUMN, silahkan gunakan kewenangan yang saudara miliki di internal.” Ucap Khaeron.
Dia kemudian menyindir Ahok yang tidak menunjukan kinerja selama di Pertamina selama ini, namun hanya bisa merasa bersih dan paling hebat.
“Ada orang yang pekerjaanya mencaci maki, orang lain direndahkan, seperti tahu segalanya, merasa paling bersih, superhebat, tetapi tidak ada hasil kerjanya yang bermanfaat bagi orang lain, apalagi bagi bangsa. Bikin gaduh saja.” Pungkas dia.
Sebelumnya, dilansir akun YouTube POIN, Ahok buka-bukaan soal kinerja dan birokrasi di PT Pertamina.
Ahok mengatakan, ada direksi yang hobinya melobi Kementerian terkait jabatan. Hingga pergantian Direktur tanpa dia mengetahui.
“Ganti direktur bisa tanpa kasih tahu saya. Saya sempat marah-marah juga. Direksi-direksi semua mainnya lobi ke menteri, karena yang menentukan itu menteri,” ujarnya Ahok..
Ahok juga mempermasalahkan pula soal pencopotan jabatan, namun tidak ada perubahan gaji dari karyawan.
Dia memisalkan jabatan direktur utama anak perusahaan Pertamina dengan gaji Rp100 juta lebih dicopot.
“Masa dicopot gaji masi sama. Alasannya karena orang lama. Ya harusnya gaji mengikuti jabatan Anda kan. Tapi mereka bikin gaji pokok gede semua. Jadi bayangin gaji sekian tahun gaji pokok bisa Rp75 juta. Dicopot, gak ada kerjaan pun dibayar segitu. Gila aja nih,” papar Ahok.
Lebih lanjut Ahok bahkan menyarankan agar Kementerian BUMN dibubarkan dan diganti dengan sistem sepeti di Singapura.
“Kalau bisa Kementerian BUMN dibubarkan. Kita membangun semacam Temasek, semacam Indonesia Incorporation,” pungkas Ahok. []