GELORA.CO - Tahapan Pilkada Serentak 2020 terus bergulir sekalipun kasus virus corona baru alias Covid-19 di Indonesia terus bertambah.
Bahkan tak jarang para bakal calon yang menggelar acara pengumpulan massa dan mengabaikan protokol kesehatan.
Aktivis Petisi ’28, Haris Rusly Moti menyoroti tajam gelaran Pilkada Serentak 2020. Terlebih banyak pihak telah memprediksi pilkada akan menjadi klaster baru sebaran virus corona.
Sorotan tajamnya tertuju pada kehadiran keluarga Joko Widodo, di mana putra sulung, Gibran Rakabuming Raka dan sang menantu Bobby Nasution ikut dalam kompetisi.
“Sobat, konon kabarnya demi anak dan menantu melenggang di atas karpet emas jadi walikota, pilkada langsung 2020 dipaksakan dilaksanakan dengan mengabaikan protokol Covid 19 hingga melawan protokol ekonomi dalam menghadapi resesi,” ujarnya lewat akun Twitter pribadi, Selasa (8/9).
Mantan ketua umum PRD ini turut mempertanyakan kelompok kritis yang seolah menghilang. Terkhusus lagi dia mempertanyakan kehadiran aktivis 1998, yang dulu menentang oligarki dan politik dinasti di era Soeharto
“Demi membangun dinasti politik, rakyat dikorbankan. Di mana teman-teman 98 yang dulunya lawan KKN Orba?” tutupnya.(rmol)