GELORA.CO - Isu Pancasila belakangan kembali 'naik daun' jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 yang digelar serentak.
Terbaru, isu Pancasila menjadi polemik saat Ketua DPP PDIP, Puan Maharani melontarkan pernyataan 'Semoga Sumbar menjadi Provinsi pendukung negara Pancasila' yang dianggap melukai orang Minang.
Fenomena inilah yang disesalkan Direktur Indonesia Future Studies (INFUS), Gde Siriana Yusuf lantaran melihat ada ideologi Pancasila yang sekan diperdagangkan demi meraih suara.
"Pancasila kok jadi dagangan politik Pilkada. Parah kalau politisi enggak paham sejarah," kata Gde Siriana di akun Twitternya, Kamis (3/9).
Merujuk pernyataan Puan yang disampaikan saat mengumumkan rekomendasi paslon yang didukung PDIP di Pilkada Sumbar, ada kesan yang muncul bahwa bila Sumatera Barat tidak Pancasilais.
Pernyataan Ketua DPR RI tersebut mengingatkan hasil Pemilu dan Pilpres 2019 di mana pasangan Jokowi-Maruf yang diusung PDIP kalah suara di Sumbar.
"Masa sih daerah-daerah yang tidak milih Jokowi di Pilpres 2019 distigmasisasi tidak Pancasilais? Republik justru akan hancur oleh orang-orang yang merasa paling Pancasilais tapi memperdagangkan Pancasila," kritiknya.
Di sisi lain, ia tak percaya bahwa masyarakat Sumbar tidak Pancasilais. Hal itu terlihat dari beragam tempat usaha, salah satunya rumah makan khas Minang yang menggaungkan semangat Pancasilais dan nasionalisme.
"Cuma Minang yang punya 'Rumah Makan Padang Merdeka'. Masa sih dikatakan tidak Pancasilais?" tandasnya.(rmol)