GELORA.CO - Fahri Hamzah, politisi yang baru-baru ini mendapat anugerah Bintang Mahaputera Nararya dari Presiden Joko Widodo, kembali membuat pernyataan satire di media sosial.
"Dosa terbesar para buzzer adalah membuat sebagian rakyat berantem sama presiden. Tapi dosa terbesar presiden adalah membuat rakyat berantem sesama rakyat. Presiden negara mana maksudnya ini?" kata pimpinan Partai Gelora melalui akun Twitter @Fahrihamzah.
Pernyataan satire mantan wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu pun ditafsirkan dari beragam perspektif oleh netizen yang memberikan komentar.
Seorang netizen berkata dengan mengutip pernyataan kritis pakar hukum Refly Harun dan mengaitkan dengan isu politik yang sekarang sedang panas: "Kata Refly Harun : jika diangkat presiden, maka presiden bukan lagi milik golongan. Dia harus membuat kebijakan buat kesejahteraan rakyat. Bukan mengangkat sebagian rakyat untuk melawan rakyat yang lain dengan dibiayai negara. Konyol !!!!"
Tweet Fahri Hamzah turut mengamplifikasi kepentingan sebagian pengguna akun Twitter.
Tetapi salah satu netizen yakin di Indonesia tidak ada presiden yang berlaku demikian, seperti yang disebutkan Fahri Hamzah dalam tweet.
"Yang jelas bukan negara Indonesia pak, karena presiden kita gak mungkin melakukan hal kayak gitu," kata dia.
Fahri Hamzah pun tak lepas dari sorotan netizen. Sebagian warganet membullynya dengan kalimat-kalimat satire.
Namun, Fahri Hamzah juga dikagumi oleh sebagian netizen. "Abangku yang terhormat, tetap mengapresiasi hal bagus yang dilakukan oleh pemerintah ya dan juga tetap mengkritisi kebijakan pemerintah yang belum betul. Salam hangat dari pengagummu." []