GELORA.CO - Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sekaligus Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan kondisi terkini kasus virus Corona di Indonesia. Saat ini, tingkat kesembuhan Corona di Indonesia mencapai 71,51%, tingkat kematian 3,99%, dan kasus aktif 24,50%.
Menurut Erick, dengan kondisi tersebut maka Indonesia dalam posisi yang lebih baik jika dibandingkan dengan Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Italia.
"Prancis tingkat kesembuhan 23,37%, tingkat kematian kurang lebih 8,11%, kasus aktif 68,52%. Kalau kita bandingkan dengan Amerika itu kesembuhan 59,25%, kematian 2,96%, kasus aktif 37,79%. Lalu Italia tingkat kesembuhan 74,24%, kematian sangat tinggi 12,38%, dan kasus aktif 13,38%. Jadi kalau kita bandingkan Indonesia dengan Prancis, Amerika, dan Italia kita dalam yang baik," kata Erick dalam webinar Transportasi Sehat, Indonesia Maju Kemenhub, Selasa (15/9/2020).
Namun, jika dibandingkan dengan Jepang maka Indonesia masih harus menekan tingkat kematian yang saat ini masih di angka 3,99%.
"Kalau kita bandingkan dengan Jepang yang memang kita ketahui bagaimana masyarakatnya punya tingkat disiplin yang luar biasa. Jepang saya rasa tingkat kesembuhannya tinggi sekali 88,94%, kemudian tingkat kematian juga sangat rendah di bawah 2%, dan kasus aktifnya kurang lebih 9,15%," jelas Erick.
Meski begitu, ia mengatakan kasus Corona di Indonesia mendekati rata-rata global dengan tingkat kesehatan 72,04%, tingkat kematian 3,18%, dan kasus aktif 24,78%.
"Kalau kita lihat tren ini kita sudah mendekati tren dunia. Apakah harus terus ditingkatkan? Harus, apalagi kita lihat di tingkat kematian karena tentu bagaimana pun kita bisa melihat keseharian yang kita sangat kehati-hatian yang sangat penting. Begitu juga kita lihat bagaimana yang dihadapi dokter dan perawat," tegas Erick.
Erick menjelaskan, sejauh ini pemerintah terus berupaya menyempurnakan protokol kesehatan, yang menghasilkan penurunan tingkat kematian.
"Penting sekali tingkat kematian menjadi prioritas untuk menjaga tren kita yang awalnya 8%, turun, turun, akhirnya sekarang bisa hit 3,99%. Tidak lain ini karena tentu protokol yang terus kita sempurnakan," ujarnya.(dtk)