Din Syamsuddin Minta Jokowi Pimpin Langsung Penanganan Covid

Din Syamsuddin Minta Jokowi Pimpin Langsung Penanganan Covid

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ketua Umum Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (PIM) Din Syamsuddin meminta Presiden Joko Widodo harus mengambil alih penanganan Covid-19 di Indonesia. Menurutnya, penunjukan kembali sosok untuk memimpin penanganan Covid-19 akan berdampak signifikan.

"Kembalikan sistem pemerintah yang dipimpin Presiden dengan keteladanan, ajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut juga dalam penanganan Covid-19," kata Din dalam sebuah diskusi webinar, Kamis (17/9).

Din menilai belum terlambat menyelesaikan kasus corona di Indonesia jika Jokowi ingin mengambil alih kepemimpinan penanganan Covid-19.

Hal ini juga sejalan dengan pendapat Ahli Epidemiologi Pandu Riono yang juga menjadi narasumber pada diskusi webinar yang sama.

Menurut Pandu, pemerintah di tingkat kementerian sudah memiliki sistem masing-masing. Presiden hanya bertindak untuk menjalankan roda penanganan Covid-19. Hal ini disebutkan Pandu merujuk dari banyaknya bongkar pasang panitia penanganan Covid-19.

"Sudah banyak panitia yang ada petugasnya dan sudah punya sistem. Jadi jangan diganti-ganti lagi," ujar Pandu.

Pandu pun menyinggung keputusan Jokowi menunjuk Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk menangani Covid-19.

"Saya kira Menteri Investasi enggak ada kerjaan atau Pak Presiden tidak percaya kepada Menkes ini," kata Pandu.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memerintahkan Luhut untuk menangani Corona di Indonesia. Setidaknya ada sembilan provinsi yang menjadi tanggung jawab Luhut.

Provinsi ini dianggap menjadi penyumbang terbesar masalah Covid-19. Dalam pernyataannya terakhir, salah satu strategi Luhut menangani Covid-29 ialah dengan melaksanakan operasi yustisi.

PSBB Maksimal

Lebih lanjut dalam diskusi itu, Din juga meminta agar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dilakukan secara optimal. Sebab menurut Din, sejauh ini PSBB jilid II DKI Jakarta tidak menyelesaikan masalah.

"Memang PSBB harus yang serius karena yang jilid II DKI tak akan menyelesaikan masalah kalau dilakukan tidak maksimal," kata tokoh yang juga deklarator KAMI.

Din pun meminta semua tokoh masyarakat turut membantu pemerintah termasuk tokoh agama. Dengan begitu diharapkan masyarakat bisa jadi lebih awas terhadap virus corona yang kian meningkat kasusnya di Indonesia.

"Memang masyarakat harus digalang dan ini tugas tokoh agama. Kan ada tertulis jikalau ada wabah jangan keluar rumah, jangan ke tempat yang ada wabahnya. Jadi ini perlu kita lakukan," ujarnya. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita