GELORA.CO - Din Syamsuddin dan Gatot Nurmantyo menghadiri deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Acara deklarasi KAMI tersebut berlangsung di Gedung PDHI, Kota Yogyakarta.
Din Syamsuddin selaku Presidium KAMI, menjelaskan KAMI juga di deklarasikan di Yogyakarta. Menurutnya, pertama karena cita-cita nasional yang telah diletakkan oleh para pendiri bangsa.
"Dan Yogyakarta menjadi saksi sejarah bagi penegakan kedaulatan bangsa dan negara itu telah dan tengah disimpangkan, diselewengkan oleh kelompok-kelompok tertentu," kata Din, Jumat (4/9/2020).
Selain itu, deklarasi Yogyakarta dari kongres umat Islam Indonesia tahun 2015 sudah menyebut bahwa telah dan tengah terjadi defiasi, distorsi dan disorientasi kehidupan nasional dari cita-cita dasar yang diletakkan oleh para pendiri bangsa.
Terlebih, lanjutnya, Pancasila yang merupakan kesepakatan ingin disimpangkan diselewengkan. Begitu juga nilai semangat dan jiwa yang termaksud dalam UUD telah mengalami penyimpangan dan penyelewengan.
"Untuk itu, mari rapatkan barisan, kompakkan (deklarasi ini), saya tidak ingin hanya sekadar deklarasi. Oleh karena itu setelah ini kita mulai bergerak, jangka pendek kita desakkan pencabutan RUU HIP," katanya.
"Karena dalam daftar prolegnas masih asa RUU HIP dan BPIP, karena jelas yang dibilang Gatot kalau membuka peluang bangkitnya komunisme. Karena itu harus kita tolak dan mendesak mencabut RUU HIP BPIP dari prolegnas," ujar Din.
Dalam deklarasi KAMI DIY, tampak sejumlah tokoh turut hadir. Sedangkan untuk tokoh DIY ada nama-nama seperti Syukri Fadholi.
Sementara itu, Presidium KAMI DIY Azman Latif berharap deklarasi KAMI DIY ini dapat menumbuhkan harapan baru untuk masyarakat Yogyakarta pada khususnya. Mengingat situasi nasional saat ini kurang kondusif.
"Semoga deklarasi ini akan menumbuhkan harapan akan membawa perubahan ke depan yang lebih baik untuk menyelamatkan Indonesia," ujarnya. []