GELORA.CO - Pengakuan mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) M. Said Didu dianggap pongah oleh Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan) Dahnil Anzar Simanjuntak.
Dalam akun Twitternya, @Dahnilanzar, mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah itu memposting ulang pernyataan Said Didu yang menolak masuk partai.
"Banyak pihak membujuk saya masuk partai. Jawaban saya: mental saya belum siap menggadaikan dan mendegradasi prinsip hidup saya demi kepentingan pimpinan parpol dengan cukongnya," cuit Said Didu Minggu siang (20/9).
Dari pernyataan Said Didu itulah kemudian Dahnil memberikan sindiran.
"Bang Said yang saya hormati ini namanya meninggikan diri selangit, sambil merendahkan orang yang bersikap berbeda," cuit Dahnil dihari yang sama pada sore harinya.
"Tidak semua yang masuk partai seperti yang abanganda tuduhkan. Biarlah kehebatan dan kemuliaan abang itu orang dan Allah SWT yang menilai. Terimakasih," demikian Dahnil.
Sontak, pernyataan atau tanggapan Dahnil atas sikap Said Didu tersebut dikecam oleh pengguna Twitter, seperti yang diutarakan @dhaniakrom04.
"Saya pikir hak Said Didu umumkan sikapnya itu. Bung Dahnil enggak perlulah merasa terganggu. Seperti kami dulu yang dukung PS (Prabowo Subianto) lawan Jkw (Jokowi). Sekarang biasa saja setelah yang kami dukung dulu malah bergabung dengan yang dulu kita lawan bersama. Sebel sih ada tapi enggak merasa terganggu," cuit pemilik akun bernama Ramadhan.
Dari sejumlah akun Twitter yang berkomentar pedas ke Dahnil, @panca66, yang merupakan akun resmi Politisi Partai Demokrat Cipta Panca Laksana juga mengecam pernyataan Dahnil kepada Said Didu.
"Gue salah satu orang yang menawarkan Bang Said masuk partai. Gue hargai sikap Bang Said Didu seperti itu. Enggak usah terlalu baper bro (Dahnil)," ujar Panca dalam kolom komentar postingan Dahnil yang langsung dijawab, "Tak ada yang baper, bro. Pepatah melayu bilang biarlah 'Pecah diperut'," oleh Dahnil.
Tak hanya itu, komentar yang tidak pedas namun cukup menyentil Dahnil juga disampaikan akun Twitter @Toperendusara1 milik Politisi Demokrat Taufik Rendusara.
"Banyak kawan yang sering mengamati dunia politik tapi menolak terjun ke politik dengan alasan seperti twit Pak Said Didu : Takut terbawa arus lalu tenggelam. Itu sebuah kekhawatiran yang wajar menurut saya," tutur Taufik dalam kolom komentar.
"Ada juga seseorang yang menolak tawaran menjadi staf khusus resmi pimpinan pemerintahan daerah/negara dengan alasan yang sama. Mungkin, karena merasakan ada kerabat/kawan/keluarga yang tersesat didalam pusaran politik kotor. Demikian kawan," pungkas Taufik. (*)