GELORA.CO - Empat mobil Ambulance pembawa jenazah Covid-19 terparkir di area Tempat Pemakaman Umum (TPU), Pondok Ranggon, Jakarta Timur pada Rabu (23/9/2020). Empat mobil tersebut terparkir secara berdekatan.
Sementara petugas pemakaman terlihat masih melakukan penggalian liang kubur di sekitar lokasi Pemakaman Pondok Ranggon, Jakarta Timur itu. Area baru ini nampaknya disiapkan bagi jenazah pasien Covid-19 yang baru saja datang.
Seorang wanita yang tak lain istri dari jenazah pasien Covid-19 tampak ikut di lokasi penguburan. Wanita yang enggan disebutkan namanya itu mengungkapkan, suaminya meninggal bukan karena terpapar virus corona. Menurutnya, suaminya meninggal karena sakit diare dan baru masuk ke rumah sakit Pasar Rebo, sejak Senin (21/9/2020) sore.
"Sakit diare suami saya mah, gak ada Covid tapi ternyata protapnya harus Covid-19 dikuburnya," kata wanita itu dengan kecewa kepada AKURAT.CO Rabu (23/9/2020).
Kemudian, selama di rumah sakit, lanjut wanita itu, suaminya justru ditempatkan di ruang isolasi Rumah Sakit Pasar Rebo lantai 5. Ia pun heran karena suaminya yang sakit diare malah ditempat di sana dan ia tidak ada rasa curiga sedikitpun.
Sebelum meninggal, suaminya sempat telepon dan meminta dikirimkan uang sebesar Rp, 500 ribu. Uang itu rencananya akan diberikan ke perawat karena sudah mengurus suaminya.
"Dia telepon minta duit. Mungkin buat kasih ke yang dorong-dorong kursi rodanya. Kata susternya gak usah banyak-banyak Rp 300 ribu aja. Saya kasih lah karena saya berharap suamu saya sembuh," terang dia.
Tidak lama setelah diberi uang, suaminya tidak pernah lagi mengangkat telepon dari siapapun. Kemudian, ia tiba-tiba mendapatkan kabar duka dari Rumah Sakit Pasar Resbo. Suaminya meninggal dunia pada Selasa (23/9/2020) malam.
Saat masuk ke Rumah Sakit , ia sempat disodorkan surat berupa persetujuan kalau suaminya meninggal maka dikuburkan secara protap Covid-19. Ia tidak membaca lagi surat itu dan langsung menanda tanganinya. (*)