GELORA.CO - Seorang pemuda mendadak menghilang dari rumahnya di Kabupaten Jombang. Keluarga dan warga sempat menduga korban diculik makhluk gaib.
Pemuda tersebut yaitu Fatchur Rozi (31), warga Dusun Surobayan, Desa Tengaran, Kecamatan Peterongan, Jombang. Fatchur merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan almarhum Sunadi dan Paini (52).
Dia diketahui menghilang dari rumahnya pada Senin (14/9) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Sehari-hari dia tinggal serumah dengan ibu dan kedua adiknya.
"Saat itu ibunya bangun melihat pintu rumah terbuka. Dicari di kamarnya dan di seluruh bagian rumah, dia (Fatchur) sudah tidak ada. Keluarga mencari ke kebun, sawah dan dekat tol tidak ketemu," kata Paman Fatchur, Gunain (50) kepada wartawan di rumah korban, Selasa (15/9/2020).
Ia menjelaskan, Fatchur tidak pamit kepada keluarganya sebelum menghilang. Keluarga dan tetangga juga tidak ada yang melihat kepergian pria lajang tersebut.
"Dia tidak ada pamitan, tidak ada yang melihat dia keluar rumah," ujar Gunain.
Menghilangnya Fatchur, lanjut Gunain, dilaporkan pihak keluarga ke Pemerintah Desa Tengaran. Upaya pencarian pun dilakukan oleh keluarga yang dibantu warga sekitar.
Berbagai spekulasi terkait menghilangnya Fatchur pun bermunculan. Salah satu yang paling santer yaitu korban menghilang karena diculik wewe gombel. Yakni makhluk gaib yang dipercaya masyarakat Jawa gemar menculik anak-anak.
Kabar hilangnya Fatchur karena diculik makhluk gaib juga beredar di media sosial. Warga Dusun Surabayan beramai-ramai mencari korban ke kawasan perkebunan di sekitar rumahnya.
Salah satunya dengan menabuh berbagai perbotan rumah tangga sambil memanggil nama Fatchur berulang kali. Cara ini dipercaya warga bisa membuat makhluk gaib melepaskan korban. Bahkan, sejumlah paranormal datang membantu pencarian korban.
"Itu bentuk ikhtiar kami secara spiritual. Belum tentu itu benar. Beritanya ada wewe gombel. Namun, kami berterima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu," terang Gunain.
Gunain menuturkan, setidaknya ada 3 paranormal yang membantu pencarian Fatchur secara sukarela. Menurut dia, mereka melakukan penerawangan di area perkebunan bambu di belakang rumah korban.
Selain itu, tambah Gunain, pihak keluarga juga berusaha menemukan Fatchur dengan melapor ke polisi. Mereka meminta masyarakat segera melapor ke polisi jika menemukan Fatchur.
Pemuda itu akhirnya ditemukan selamat sekitar 5 km dari tempat tinggalnya. Kabar ditemukannya Fatchur dibenarkan Kapolsek Peterongan Iptu Sujadi. Menurut dia, korban ditemukan selamat di dermaga penyeberangan Sungai Brantas, Desa Gumulan, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.
"Jam setengah 4 tadi (pukul 15.30 WIB) yang bersangkutan ditemukan orang di penyeberangan Gumulan. Mungkin dia mau nyeberang," kata Sujadi saat dikonfirmasi wartawan.
"Yang bersangkutan jalan kaki dari rumahnya," terang Sujadi.
Ia menjelaskan, Fatchur ditemukan selamat tanpa mengalami kekerasan. Fatchur dibawa ke RSUD Jombang untuk menjalani perawatan terkait penyakit yang selama ini dia derita. Yakni infeksi paru-paru.
"Ini tadi dia dibawa keluarganya ke RSUD Jombang karena sejak awal kondisinya kan sakit," imbuhnya.
Menurut keterangan yang dihimpun polisi, pada Senin (14/9) sekitar pukul 03.00 WIB, Fatchur terbangun dari tidurnya. Saat itu dia merasa mendengar suara-suara aneh. Dia lantas pergi dari rumahnya tanpa pamit ke keluarganya.
"Perasaan dia banyak orang teriak-teriak. Kemudian dia keluar rumah tanpa tujuan dengan jalan kaki. Itu perasaan dia saja, padahal tidak ada, kayak depresi begitu," pungkasnya.(dtk)