GELORA.CO - Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sumatera Barat, Alex Indra Lukman bertolak ke Sumatera Barat menyusul polemik yang muncul karena pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani. Dalam pertemuan yang digelar kemarin malam, Jumat, 4 September 2020 itu, hadir pula calon Gubernur Sumatera Barat Mulyadi dan sejumlah tokoh masyarakat.
"Pak Mulyadi sudah ketemu, sama Pak Alex, para tokoh-tokoh masyarakat, kan sudah," kata politikus PDIP Arteria Dahlan kepada Tempo, Sabtu, 5 September 2020.
Arteria mengakui ia juga berada di Padang. Namun ia mengklaim datang untuk keperluan berlibur dan tak ikut dalam pertemuan lantaran bukan bagian dari DPD PDI Perjuangan.
Menurut Arteria, mereka yang hadir dalam pertemuan sudah berdiskusi dan mencari jalan penyelesaian terbaik. Kata dia, semua pihak juga telah mengerti bahwa Puan Maharani tak bermaksud menyudutkan masyarakat Sumatera Barat.
"Kami serahkan saja kepada mekanisme dan pemahaman teman-teman koalisi," kata Arteria.
Arteria menolak berkomentar ihwal kabar beredar bahwa Mulyadi-Ali Mukhni mengembalikan dukungan dari PDIP. Ia berujar, kepastian akan hal itu akan disampaikan Mulyadi secara langsung atau terlihat besok di hari batas akhir pendaftaran pasangan calon kepala daerah.
"Posisi PDIP juga partai pengusung, jadi enggak punya pilihan selain mengusung atau tidak mengusung," kata Arteria.
Politikus berdarah Minangkabau ini mengatakan, partainya akan menghormati apapun keputusan akhir Mulyadi-Ali Mukhni. Namun ia kembali menjelaskan bahwa Puan Maharani tak bermaksud mendiskreditkan masyarakat Sumatera Barat.
"Kami serahkan yang terbaik. PDI Perjuangan dalam posisi menunggu dan menghormati dialektika dan proses yang terjadi terkait hal ini," ujar Arteria.
Kepada sejumlah media massa, Ali Mukhni mengatakan ia dan Mulyadi akan mengembalikan dukungan dari PDI Perjuangan. Hal ini merupakan buntut dari ucapan Puan saat pengumuman calon kepala daerah-wakil kepala daerah pada Rabu, 2 September lalu.
Puan melontarkan kalimat 'semoga Sumbar menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila', yang kemudian menuai kritik. Menurut Ali Mukhni, banyak tokoh Minang menghubunginya dan mengaku kecewa dengan ucapan Puan.
Tempo mencoba menghubungi Ali Mukhni, tetapi nomornya tak aktif. Adapun Mulyadi belum merespons pesan dan panggilan ke nomor selulernya.
Namun, Sekretaris Dewan Perwakilan Daerah Partai Demokrat Sumatera Barat, Januardi Sumka, membantah informasi Mulyadi-Ali Mukhni mengembalikan surat dukungan dari PDIP. Menurut Januardi, hingga saat ini belum ada keputusan seperti itu.
"Kami akan konsultasikan dengan Pak Mulyadi soal itu, kita tunggu perkembangannya. Kami rapat dulu, harus ada pendapat partai, jangan pendapat pribadi, nanti disampaikan," kata Januardi dikutip dari Langgam.id, Sabtu, 15 September 2020.
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno juga mengaku belum mendengar rencana pengembalian surat dukungan itu. Ali Mukhni merupakan kader PAN.
"Saya belum komunikasi dengan paslon. Saya kira nanti akan dibahas di koalisi parpol pengusung," kata Eddy kepada Tempo, Sabtu, 5 September 2020. (*)