GELORA.CO - Bakal Calon Wali Kota, Muhammad Bobby Afif Nasution atau Bobby Nasution mengkritik pembangunan di Kota Medan yang dinilai amburadul. Karena, masih banyak jalan berlubang dan masyarakat masih merasakan banjir usai hujan turun.
"Konsep kami, sama-sama membangun Medan dan berkolaborasi. Saya turun ke masyarakat, dulu satu tahun tiga kali (banjir). Sekarang setiap hujan, bukan menurun. Tapi, meningkat intensitas (banjirnya)," ungkap Bobby dalam acara penyerahan dukungan disampaikan oleh Nusantara Bangkit di Hotel Madani, Kota Medan, Jumat malam, 18 September 2020.
Menantu Presiden Joko Widodo ini, juga mengungkapkan banyak di Kota Medan jalan berlubang. Dengan itu, Kota terbesar nomor tiga di Indonesia ini, dijulukinya Kota satu juta lubang.
"Kemarin bapak (Jokowi) turun ke sini (Kota Medan) julukan satu juta lubang. Medan satu juta lubang. Minimal dalam 5 tahun, berkurang lah. 100 ribu (lubang) lah. Ini tidak ada berkurangnya. Walau sudah diperbaiki, tapi tetap banyak lubangnya," kata Bobby.
Bobby terus mengkritik pembangunan di Kota Medan. Ia menyebutkan pada tahun 2019 APBD Medan mencapai Rp6 triliun. Namun, pembangunan maksimal dilaksanakan belum dapat dirasakan oleh masyarakatnya sendiri.
"Tingkat terjangkit AIDS setiap tahun, semakin meningkat. Penggunaan narkoba ampun-ampunan," tutur suami Kahiyang Ayu itu.
Bobby Nasution maju di Pilkada Medan 2020 bersama H.Aulia Rachman. Sedangkan, rivalnya Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution bersama Salman Alfarisi yang merupakan Wakil Ketua DPRD Sumut.
"Kami InsyaAllah memegang kewajiban itu, sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan diberikan amanah untuk membangun Kota Medan," kata Bobby Nasution.
Sementara itu, Ketua Umum Nusantara Bangkit, Ivan PP mengatakan bahwa pihaknya akan mendukung sepenuhnya pasangan Bobby Nasution-Aulia Rachman dalam Pilkada Medan 2020. Dukungan ini, agar Kota Medan lebih baik lagi ke depannya.
"Untuk Pilwako Medan pada 9 Desember mendatang, kita memberikan dukungan bagi pasangan Bobby-Aulia, seperti yang kita lihat bahwa secara linear itu, atau yang biasa itu. Kita harus keluar dari yang biasa, atau sesuatu yang luar biasa," jelas Ivan.[viva]