GELORA.CO - Sungguh biadab, kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyebarkan foto kondisi jenazah prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang gugur dalam tugas di Papua.
Foto jenazah Sersan Kepala TNI Sahlan disebar OPM melalui jaringan-jaringan media yang diaktifkan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat alias TPNPB-OPM.
Berdasarkan penelusuran VIVA Militer, Sabtu 19 September 2020, ada dua foto almarhum Serka Sahlan disebar kelompok separatis itu.
Yakni foto kondisi jenazah Serka Sahlan saat ditemukan rekan-rekannya di lokasi penyerangan.
Dan foto kondisi jasad Serka Sahlan ketika diperiksa tim kedokteran forensik di salah satu rumah sakit.
TPNPB-OPM menyebar kedua foto secara tak manusiawi. Kedua foto jenazah Serka Sahlan itu, dengan bangganya sengaja disebar OPM tanpa dilakukan sensor dan pemburaman alias diblur.
Padahal kondisi jasad Serka Sahlan yang tergambar dalam foto benar-benar memilukan. Jasadnya bersimbah darah, terutama di bagian kepalanya.
Lalu di bagian wajahnya terdapat luka bekas tebasan senjata tajam yang benar-benar ekstrem.
Sebab salah satu luka sangat besar sehingga menyebabkan bagian wajah terbelah, dengan posisi luka memanjang dari kening kanan hingga dagu kiri.
Sangat terlihat bahwa OPM memang sengaja menyebarkan foto jenazah prajurit itu sebagai alat propaganda.
Sebab, foto disebar bersamaan dengan diterbitkannya pernyataan TPNPB-OPM, tentang klaim sebagai pihak yang bertanggungjawab atas penyerangan.
Serka Sahlan ditebas dengan parang hingga tewas, dia ditebas ketika dalam kondisi terluka akibat terkena tembakan yang dilepaskan pelaku dalam penyerangan itu.
Penyerangan itu terjadi pada Kamis 18 September 2020, sekira pukul 14:10 WIT. Saat itu Serka Sahlan dan 7 rekannya yang tergabung dalam Satuan Tugas Aparat Teritorial (Satgas Apter) dalam perjalanan membawa logistik dari Markas Koramil Persiapan Hitadipa.
Satgas Apter bergerak dengan menggunakan 6 unit sepeda motor menuju Kampung Hitadipa. Namun di tengah perjalanan, rombongan diserang kelompok bersenjata. Dan kontak senjata terhindarkan.
Kontak senjata tak berlangsung lama, hanya sekitar tiga menit saja, sebab kelompok penyerang sudah melarikan diri. Setelah itu tim menemukan Serka Sahlan sudah dalam kondisi tak bernyawa dengan luka tembak dengan luka tebasan di wajahnya.
Sejam kemudian, aparat gabungan dari Intan Jaya, mulai dari Satuan Tugas Mandala, Koramil Sugapa, Yonif R 400 dan Satgas Brimob melakukan evakuasi. Dan jenazah Serka Sahlan dievakuasi ke Puskesmas Sugapa.
Tak cuma menembak mati Serka Sahlan, dilaporkan juga kelompok bersenjata OPM mencuri senjata api milik korban, yakni senjata serbu jenis FNC alias SS1.
Jenazah Serka Sahlan telah dievakuasi dari lokasi dan dimakamkan di Maros, Sulawesi Selatan. Untuk diketahui, Serka Sahlan merupakan prajurit TNI yang berstatus sebagai Bawah Kendali Operasi (BKO) di Kodim Persiapan. Dia merupakan prajurit dari Kodim 1404/Pinrang.[viva]