Beri Peringatan Kepada AS dan China, Menlu Indonesia Ramai Diberitakan Media Asing

Beri Peringatan Kepada AS dan China, Menlu Indonesia Ramai Diberitakan Media Asing

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pernyataan teranyar Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia tentang konflik China-Amerika Serikat (AS) ramai disorot media asing.

Seperti diketahui, Menlu Indonesia, Retno Marsudi telah melayangkan peringatan khusus untuk AS-China. Retno pun pada dasarnya meminta agar kedua negara tidak melibatkan Indonesia dalam konflik kawasan Laut China Selatan.

Tidak lama setelah melontarkan pernyataan tersebut, Retno langsung diliput sejumlah media asing, terutama surat kabar ternama Inggris, Reuters.

Reuters pun secara gamblang dan lengkap menjelaskan pernyataan langsung dari Retno melalui artikel bertajuk 'Indonesia ke AS, China: Jangan Menjebak Kami dalam Persaingan Anda'.

"Pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi memperingatkan Amerika Serikat dan China untuk tidak melibatkan negaranya dalam perjuangan regional mereka untuk mendapatkan pengaruh, dengan mengatakan kepada kedua negara adidaya tersebut: 'Kami tidak ingin terjebak oleh persaingan ini'," tulis Reuters.

Lebih lanjut, media Inggris ini menjelaskan bahwa pernyataan tersebut keluar langsung dari mulut Retno selama wawancara dengan jurnalis Reuters.

Disebutkan pula bahwa saat itu, Retno tengah bersiap melangsungkan pertemuan dengan para menteri luar negeri regional, dan beberapa di antaranya melibatkan AS serta China.

Setelah itu, Reuters mulai membeberkan detail duduk perkara konflik China-AS yang dimaksud Retno. Sama seperti media Indonesia, Reuters pun menerangkan bagaimana kedua negara adidaya tersebut tengah mengalami eskalasi militer di kawasan Laut China.

Meski begitu, Reuters juga menjelaskan bahwa kekhawatiran Indonesia juga datang karena AS-China kerap melontarkan retorika permusuhan akhir-akhir ini.

"Aktivitas militer di Laut China Selatan telah meningkat tahun ini bersamaan dengan retorika permusuhan dan langkah kebijakan antagonis dari China dan Amerika Serikat, meningkatkan kekhawatiran di antara beberapa negara Asia Tenggara bahwa risiko konflik bersenjata akan meningkat," sambung Reuters.

Reuters kemudian menerangkan bahwa Retno mengajak negara-negara ASEAN untuk bersikap netral dan bersatu menghadapi konflik Washington-Beijing.

"Retno mengatakan ASEAN harus tetap netral dan bersatu," tulis Reuters seraya menyampaikan bahwa ASEAN terdiri dari 10 negara, yaitu Indonesia, Vietnam, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Myanmar, Kamboja, Laos, serta Brunei.

Makin mendukung fakta laporannya, Reuters lantas mengutip pernyataan langsung dari Retno.

"ASEAN, (dan) Indonesia, ingin menunjukkan kepada semua pihak bahwa kami siap menjadi mitra. (Tetapi) Kami tidak ingin terjebak oleh persaingan ini," tulis Reuters mengutip ucapan langsung dari Retno.

Kemudian setelah membeberkan secara panjang lebar peningkatan operasi militer AS-China di Laut China Selatan, Reuters mulai melanjutkan pernyataan Retno.

Kali ini, Retno pun dikatakan merasa 'resah' dengan peningkatan militerisasi serta permusuhan AS-China di Laut China Selatan.

"Satu kata: mengkhawatirkan. Itu adalah realitas politik yang harus kita hadapi," tulis Reuters mengutip langsung ucapan Retno.

Lebih lanjut, Reuters mulai menyampaikan keterangan tambahan Retno terkait dengan pernyataan bersama dari 10 menteri luar negeri ASEAN.

Dibuat bulan lalu, pernyataan tersebut pada intinya adalah bahwa ASEAN akan bersatu, berdedikasi untuk perdamaian dan tidak memihak di tengah-tengah memburuknya hubungan antara China-AS.

"(ASEAN memiliki) budaya yang bagus, tapi kita harus memupuknya. Kami tidak dapat menerima begitu saja bahwa nilai-nilai ini akan hidup selamanya," tambah Reuters mengutip pernyataan Retno.

Meski banyak membahas tentang pernyataan Retno dan konflik Laut China Selatan, Reuters justru terlihat menambahkan keterangan lain.

Diletakkan di paragraf penutup, Reuters diketahui menyertakan laporan terkait dengan berita berlabuhnya kapal Rohingya di Aceh.

Dalam hal ini, Reuters pun membeberkan kebijakan Retno terkait dengan masalah tersebut.

"Sementara itu, Retno mengatakan dia akan menyampaikan penderitaan pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar dengan menteri luar negeri negara itu.

"Pada hari Senin, Indonesia menyelamatkan hampir 300 pengungsi Rohingya yang telah meninggalkan rumah sementara mereka di kamp-kamp padat di Bangladesh melalui laut. Pengungsi lain telah ditolak oleh negara-negara ASEAN," tutup Reuters.[]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita