GELORA.CO - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua menyelidiki video salah satu bakal calon bupati Merauke yang menyerahkan sejumlah uang kepada pihak DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS). menyebut ada potensi pelanggaran terkait video yang viral di media sosial (medsos).
Anggota Bawaslu Papua, Ronald Manoach, mengatakan kasus video viral tersebut kini sudah ditangani Bawaslu Merauke.
"Video viral tersebut sudah ditindaklanjuti, jika ada update akan diinfokan lagi," kata Ronald Manoach, di Jayapura, Jumat (11/9/2020) seperti dilansir Antara.
Ronald mengatakan pihaknya akan melakukan klarifikasi terkait kasus tersebut. Dia mengatakan Bawaslu sudah menangani kasus tersebut sebelum videonya viral di medsos.
"Jadi kami mandiri, bukan berdasarkan informasi di media sosial, di mana kini Bawaslu Merauke sedang menangani dugaan pelanggaran tersebut," ujarnya.
Dia menjelaskan secara otomatis, Bawaslu menangani karena berpotensi pelanggaran. Dia mengatakan Bawaslu Papua akan membentuk tim dan melakukan supervisi kasus di Merauke.
"Untuk hal ini Bawaslu Provinsi Papua akan memantau dan mendampingi setelah dilaksanakannya sidang DKPP di Biak," katanya lagi.
Sebelumnya, video viral di medsos yang berisikan bakal calon Bupati Merauke, Hendrikus Mahuze, diduga memberikan suap miliaran rupiah ke DPD PKS Kabupaten Merauke demi mendapatkan surat rekomendasi.
Dalam video berdurasi 49 detik itu, terlihat dua orang menumpuk uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu di sebuah meja. Ada sekitar enam orang di dalam ruangan tersebut. Namun tak terdengar suara dalam video tersebut. Disebutkan jumlah uang yang diserahkan mencapai miliaran rupiah.
Video itu diunggah di YouTube pada Senin (7/9) dengan judul 'NGERIII.... CALON BUPATI MERAUKE HENDRIKUS MAHUZE SUAP PKS MILIARAN RUPIAH.... DEMI MENDAPATKAN SUR'.
Provinsi Papua, Kusmanto. Dia menegaskan uang yang diberikan tersebut sebagai kebutuhan untuk membeli alat kampanye pada Pemilihan Bupati (Pilbup) Merauke. Dia mengatakan uang tersebut diberikan sebagai dana kampanye yang dipercayakan dikelola oleh pengurus PKS sebagai salah satu partai pengusung.
"Jadi saya sudah konfirmasi terkait video yang viral itu ke pihak pengurus partai maupun kepada calon bahwa uang itu bukan untuk menyuap PKS untuk mendapatkan rekomendasi," ujar Ketua DPW PKS Provinsi Papua, Kusmanto, saat dihubungi, Rabu (9/9).
"Jadi uang yang diberikan adalah untuk kebutuhan kampanye berupa penyediaan alat-alat kampanye yang dipercayakan kepada pengurus PKS," katanya.
Hal senada diungkapkan Anggota Majelis Syuro PKS, Tifatul Sembiring, yang menyebut duit tersebut untuk persiapan Hendrikus berkampanye.
"Jadi itu intinya itu bukan uang sogokan, mahar, dan sebagainya, memang dana awal beliau (Hendrikus) di Merauke," kata Tifatul saat dihubungi detikcom pada Kamis (10/9).
Lebih lanjut, Tifatul mengungkapkan Hendrikus telah mempercayakan PKS untuk mempersiapkan kampanyenya. Eks Menkominfo itu menyebut, daripada menyewa event organizer, lebih baik memberdayakan kader PKS.
"Jadi dari Pak Hendrikus-nya sudah ada klarifikasi bahkan sudah dimuat itu di media Papua itu bahwa sebetulnya dana itu adalah dana untuk persiapan, ya," ujar Tifatul.
"Konsolidasi yang perlu dilakukan di Merauke untuk kunjungan ke desa dan persiapan acara-acara untuk persiapan kampanye beliau. Jadi bukan sogokan," imbuhnya.(dtk)