GELORA.CO - Penelitian gabungan ahli geologi Arab Saudi dan China melaporkan bahwa Arab memiliki cadangan uranium yang cukup untuk memproduksi bahan bakar nuklir di dalam negeri.
The Guardian, berdasarkan hasil penelitian yang sempat mereka lihat, menulis terdapat tiga endapan bijih uranium yang diperkirakan massanya mencapai 90.000 ton di wilayah Arab Saudi.
Dengan sumber daya uranim sebanyak itu cukup bagi Arab Saudi untuk mendorong program nuklirnya secara mandiri serta menjadi eksportir uranium.
Salah satu lokasi endapan uranium yang paling menjanjukan nampaknya berada di dekat Neom, yang direncanakan sebagai kota pintar di barat laut negara itu.
China menjadi rekan Saudi dalam mengembangkan fasilitas untuk mengekstrak bijih uranium, yang dapat diperkaya menjadi bahan bakar untuk senjata nuklir.
Lebih lanjut, The Guardian juga menulis penelitian yang melibatkan Institut Riset Geologi Uranium Beijing dan Perusahaan Nuklir Nasional China bersama Survei Geologi Saudi telah mencari kandungan uranium di sembilan lokasi berbeda mulai 2017 dan berakhir tahun lalu.
Kelompok peneliti tersebut mengklaim penemuan itu jadi yang tercepat sebab para pekerja di suhu musim panas yang terik hingga 50 derajat celcius.
"Menurut praktik umum internasional, dibutuhkan lima hingga delapan tahun untuk menemukan dan memperkirakan sumber daya simpanan uranium-thorium; proyek ini hanya berlangsung dua tahun," demikian tulisan dalam laporan tersebut dikutip dari Times of Israel, Jumat (18/9/2020).
Laporan itu juga mengungkap tantangan apa saja yang dihadapi tim eksplorasi, mulai dari medan yang tidak mendukung sampai ancaman keamanan dari pria bersenjata di dekat perbatasan Yaman yang menganggu pengeboran.
Arab Saudi mulai mengerjakan berbagai proyek energi nuklir sejak satu dekade lalu, salah satunya bertujuan untuk membangun 16 reaktor nuklir pada 2040, sementara aktifitas lainnya adalah melatih teknisi untuk penambangan dan ekstrasi uranium. []