Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat yang juga putra Minangkabau, Anwar Abbas/Net
GELORA.CO - Usulan pergantian nama Provinsi Sumatera Barat menjadi Provinsi Minangkabau terus menuai reaksi beragam di kalangan masyarakat, terutama masyarakat Sumbar itu sendiri.
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat yang juga putra Minangkabau, Anwar Abbas mengaku setuju dengan usulan tersebut. Menurutnya, nama Minangkabau sangat menyejarah dan dekat dengan budaya masyarakat Sumbar.
"Saya sangat setuju sekali dengan gagasan untuk mengganti nama Provinsi Sumatera Barat dengan nama Provinsi Minangkabau," ujar Anwar Abbas dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (26/9).
"Karena nama Minangkabau selain mencerminkan salah satu suku yang ada di negeri ini nama tersebut juga sangat sarat dengan nilai-nilai sejarah dan nilai-nilai luhur yang perlu kita gali dan wariskan kepada anak cucu dan generasi berikutnya," sambungnya.
Orang Minang, sebutan masyarakat Minangkabau, kata Anwar Abbas, juga turut andil dalam upaya kemerdekaan dan tampil menjadi putra putri terbaik bangsa. Hal itu antara lain tidak terlepas dari unsur budayanya yang melekat.
"Orang Minang seperti kita ketahui telah banyak berkontribusi terhadap kemerdekaan negeri ini dan juga di dalam mengisi dan memajukan negeri ini," kata Anwar Abbas.
"Mereka-mereka itu tampil dipentas nasional jelas karena didorong dan atau tidak bisa dilepaskan kaitannya dengan budayanya yang sangat progressif dan terbuka sehingga peran orang Minang di negeri ini dalam berbagai bidang jelas tidak bisa diremehkan dan atau dilihat dengan sebelah mata," imbuhnya.
Di dalam bidang politik, hukum, berdasarkan Pasal 29 ayat 1 UUD 1945 dikatakan bahwa negara berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, maka jauh sebelum Indonesia merdeka orang Minang sudah menerapkan substansi pasal tersebut dalam filosofi orang Minang.
"Di mana adat bersendi syara', syara' bersendi kitabullah," tuturnya.
"Jadi kalau nama Provinsi Sumbar diganti dengan Provinsi Minangkabau perhatian orang Sumbar hari ini baik yang ada di kampung maupun yang ada di perantauan baik di dalam maupun di luar negeri tentu diharapkan akan bisa lebih serius lagi," imbuh Anwar Abbas, putra Minangkabau dari Balai Mansiro Dangung-dangung, Kabupaten 50 Kota itu.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon sebelumnya mengemukakan wacana perubahan nama Provinsi Sumatera Barat menjadi Provinsi Minangkabau. Karena dia menilai nama Minangkabau lebih sesuai dengan sejarah dan ciri khas budayanya.
Fadli mencontohkan, nama Provinsi seperti Aceh, Bali, dan Papua berkaitan dengan keistimewaan sejarah, budaya, dan identitas etnis masyarakatnya.
Bahkan menurutnya, wacana perubahan nama Provinsi Sumatera Barat menjadi Provinsi Minangkabau sudah muncul sejak tahun 1970-an. Sebelumnya, wacana penggunaan nama Daerah Istimewa Minangkabau (DIM) juga pernah menjadi polemik di Ranah Minang.[rmol]