GELORA.CO - Anggota Komisi III DPR RI sekaligus penasihat Fraksi Partai Demokrat (PD) Hinca Panjaitan menilai narapidana narkoba bernama Cai Changpan yang kabur dari Lapas Tangerang sebagai orang berbahaya. Hinca menduga narapidana tersebut tidak bekerja sendiri, sehingga bisa kabur melalui lubang yang dibuat di dalam selnya.
"Tentu saya ingin WN China tersebut segera dikejar, mengingat ia adalah bandar narkoba dan terpidana mati pula. Ia adalah otak yang berbahaya. 110 kg sabu adalah sebab ia ditangkap dan dihukum. Persempit ruangnya, silakan aparat kejar!" kata Hinca kepada wartawan, Minggu (20/9/2020).
Hinca meminta agar seluruh sipir di Lapas Tangerang diperiksa. Jika memang perlu, menurutnya, seluruh pejabat Lapas Tangerang juga bisa diperiksa.
"Saya menduga ia tidak bermain sendiri. Bandar adalah orang yang memiliki uang dan kuasa. Kita tidak tahu, apakah jaringannya di luar sudah redup pasca ia dihukum? Periksa seluruh sipir, periksa seluruh warga binaan," ucap Hinca.
"Atau mungkin jika perlu, periksa pejabat terkait di Lapas Tangerang tersebut, agar semua terang sehingga kita mampu meluruskan benang yang kusut," imbuhnya.
Lebih lanjut, Hinca mengungkapkan bahwa Lapas Tangerang merupakan lapas dengan tingkat kelebihan kapasitas paling tinggi se-Banten. Dia menyebut kaburnya narapidana yang merupakan warga negara (WN) China itu adalah peringatan keras.
"Pembenahan. Ini adalah sirine bagi Lapas Tangerang Kelas I. Kita tahu, bahwa Lapas Tangerang memiliki tingkat over kapasitas tertinggi di Kanwil Banten. Per tanggal 20 September 2020, terdapat 2.327 napi dan tahanan di sana, sedangkan kapasitas Lapas Tangerang hanya untuk 600 orang saja. Artinya, ada over sekitar 288%," papar Hinca.
Seperti diketahui, Cai Changpan kabur dari Lapas Klas I Tangerang dengan menggali lubang di selnya pada Senin (14/9). Galiannya itu tembus hingga dinding samping Lapas.
Dari hasil penyelidikan, ada beberapa barang yang ditemukan di dalam sel Cai. Barang tersebut di antaranya obeng dan besi. []