GELORA.CO - Elit Partai Demokrat, Andi Arief meminta pemerintah untuk lebih serius lagi menangani pandemi Covid-19.
“Rakyat dan partai berhak jadi oposisi Pemerintahan sah. Tapi tidak mungkin jadi oposisi pemerintah dalam tangani perang atau pandemi seperti saat ini. Semua sudah diberikan rakyat, perluasan kekuasaan, anggaran, utang dll. jangan salahkan kalau rakyat tagih janji menang perang,” kata Andi Arief melalui akun Twitternya, @AndiArief__, Sabtu (11/9).
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat itu meminta Presiden Jokowi untuk memimpin sendiri perang melawan Covid-19.
“Saya yakin Pak Jokowi khawatir jika rakyat beramai2 tagih janji menang perang lawan covid dan ekonomi membaik, lumrah. Apalagi kegagalan tangani covid ini melemahkan posisi di dunia internasional,” kata Andi Arief.
“Pak Jokowi harus pimpin sendiri perang ini. Bukan malah kembalikan NKK BKK di UI,” imbuh mantan Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam itu.
Sebelumnya, sebuah aturan kontroversial termuat dalam surat perjanjian berjudul “Pakta Integritas Mahasiswa Baru Universitas Indonesia 2020”. Surat tersebut diketahui publik setelah beredar di media sosial.
Isinya, 13 poin janji mahasiswa baru selama belajar di Universitas Indonesia (UI).
Dalam pakta integritas tersebut disebutkan, mahasiswa UI harus siap menerima sanksi dari kampus maupun proses hukum jika diketahui melakukan pelanggaran.
Aturan yang disorot terdapat dalam poin nomor 4 dan 5 yang berbunyi:
4. Tidak terlibat dalam politik praktis yang mengganggu tatanan akademik dan bernegara
5. Tidak melaksanakan dan/atau mengikuti kegiatan yang bersifat kaderisasi/orientasi studi/latihan/pertemuan yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa atau organisasi kemahasiswaan yang tidak mendapat izin resmi dari pimpinan fakultas dan/atau pimpinan universitas Indonesia.[psid]