GELORA.CO - Akun Twitter Perdana Menteri India, Narendra Modi telah diretas dengan serangkaian cuitan untuk meminta sumbangan melalui mata uang kripto.
Peretasan tersebut dikonfirmasi oleh pihak Twitter pada Kamis (3/9). Di mana platform media sosial tersebut mengatakan telah mengetahui aktivitas dengan akun situs web Modi dan sudah mengambil langkah untuk mengamankannya.
"Kami secara aktif menyelidiki situasi tersebut. Saat ini kami belum mengetahui adanya akun tambahan yang terkena dampak," ujar jurubicara Twitter seperti dikutip CNA.
Dalam cuitannya yang diretas, akun Modi meminta para pengikutnya untuk menyumbangkan uang ke dana Bantuan Nasional PM dengan mata uang kripto.
Saat ini, cuitan tersebut diketahui sudah dihapus.
Akun Modi sendiri memiliki lebih dari 2,5 juta pengikut yang merupakan akun resmi dengan nama @narendramodi_in.
Sementara akun pribadi Modi, @narendramodi, dengan 61 juta pengikut tidak terpengaruh oleh insiden tersebut. Sampai berita ini dirilis, pihak Modi belum memberikan komentar.
Insiden serupa sempat terjadi pada Juli yang menargetkan akun Twitter sejumlah tokoh terkemuka, mulai dari mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, calon Presiden Joe Biden, hingga miliarder Elon Musk.
Ketika itu, peretas meminta agar pengikut akun tokoh-tokoh tersebut mengirimkan sejumlah uang dalam mata uang kripto.[rmol]