Dari pesan aplikasi Whatsapp yang viral sejak Kamis malam, 20/8/20, dikabarkan Insan meninggal di Rumah Sakit Eka Hospital BSD.
"Beliau direncanakan untuk mengisi acara peresmian Rumah Tahfiz di BSD. Setelah shalat magrib, berdzikir, habis itu shalat sunnah ba’diyah magrib. Belum sampai selesai, beliau jatuh dan pingsan. Setelah dibawa ke rumah sakit beliau Allah panggil," demikian pesan Whatsapp yang beredar.
Ternyata pesan itu berasal dari Ketua Mualaf Center Indonesia (MCI) Pusat Steven Indra Wibowo.. Ia mengkonfirmasi kabar duka ini.
Pak Insan – begitu pernah ia disapa, sempat mengisahkan perjalanan hidupnya. Ia memutuskan hijrah dari kota kelahirannya ke Jakarta tahun 1978.
“Saya menjadi muslim (mengucapkan syahadat) di Masjid al Muqarrabin asrama polisi Brimob Kelapa Dua Depok tahun 1980,” ungkap laki-laki kelahiran Kota Boolang Mongondow, Sulawesi Utara ini. Setahun kemudian ia menikah dengan gadis pujaan hatinya.
Sambil menekuni buku-buku Ahmad Deedat, laki-laki kelahiran 8 September 1949 ini mengembangkan bisnisnya dengan mendirikan toko bangunan (material). Ia kemudian membeli tanah di dekat Brimob dan mendirikan toko elektronik miniglodok.
Pada 1994, ia berhaji. Pulang dari tanah suci, kemudian ia menulis buku Dialog Rasional Islam-Kristen jilid 1, 2 dan 3. Buku itu ia cetak sendiri dan sebarkan ke keluarga besarnya baik yang beragama Islam maupun Kristen.
Selanjutnya pada 1998, ia menulis buku menjawab brosur-brosur berwajah Islam dari pendeta Suradi ben Abraham. Setahun berikutnya ia mendirikan FAKTA (Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan) dengan Abu Deedat, Mulyadi, Ramli Nawae dan lain-lain.
Lantas sejak 2003, ia terjun ke dunia dakwah dan menyerahkan bisnis ke istri dan anaknya. Hingga ahirnya Ustadz Insan wafat pada Kamis malam, 20/8/20.
Allahumaghfirlahu, warhamhu, wa'afihi, wa'fu'anhu. (*)