Ubedilah Badrun: Mohon Maaf, Jokowi Satu Tahun Terakhir Ini Semakin Kehilangan Arah

Ubedilah Badrun: Mohon Maaf, Jokowi Satu Tahun Terakhir Ini Semakin Kehilangan Arah

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Presiden Joko Widodo dianggap semakin kehilangan arah dan semakin jauh dari prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.

Begitu ungkapan yang tepat untuk kinerja satu tahun terakhir Presiden Jokowi menurut analis sosial politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun.

"Mohon maaf harus saya katakan bahwa beberapa langkah Jokowi dalam satu tahun terakhir ini semakin kehilangan arah, makin jauh dari prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik," ujar Ubedilah Badrun kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9/8).

Ubedilah mencatat sejumlah sikap tidak jelas dari sosok Presiden Jokowi dalam satu tahun terakhir. Pertama adalah sikap saat demonstrasi besar mahasiswa dengan tagar #reformasidikorupsi sehingga mengakibatkan korban jiwa mahasiswa.

Kemudian presiden mengeluarkan Perppu Corona yang berpotensi besar sewenang-wenang menggunakan APBN. Lalu ada pembahasan RUU HIP dan Omnibus Law RUU Cipta Kerja.

Belum lagi janji pertumbuhan ekonomi 7 persen yang membohongi rakyat. Sebab faktanya, kini minus 5 persen lebih.

“Lalu ada soal ketidakjelasan buronan Harun Masiku, indeks demokrasi yang memburuk, pembelahan masyarakat semakin tajam, kekacauan manajemen atasi Covid-19, sampai soal pencalonan Gibran dan keheranannya pada pembangunan bandara internasional yang dulu pada periode pertama dibanggakan,” urai Ubedilah.

Fakta di atas, katanya, menunjukkan berapa arah bernegara ini semakin kacau akibat perencanaan dan tata kelola yang kacau. Semua itu, sambung Ubedilah karena ambisi yang berlebihan.

"Saya kira dalam situasi yang semakin tidak tentu arah ini, elit politik meski bersikap untuk mengambil langkah-langkah penting secara konstitusional," pungkasnya. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita