GELORA.CO - Setelah berseteru dengan petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dua pentolan partai itu, Anis Matta dan Fahri Hamzah, memilih angkat kaki dan mendirikan partai baru yang diberi nama Gelombang Rakyat Indonesia atau Partai Gelora.
Namun kehadiran Partai Gelora itu tidak dianggap sebagai ancaman oleh PKS. Menurut Wakil Ketua Dewan Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid, PKS dan Gelora memiliki perbedaan yang signifikan meski kader Gelora dibesarkan diPKS.
“Partai Gelora sudah menegaskan bahwa siapa diri mereka, apa statusnya, apa AD/ART-nya apa programnya, dan itu memang menjadi sesuatu yang berbeda dengan PKS,” kata HNW dalam doalog virtual Ngobrol Bareng Bang Ruslan dengan tema "75tahun Kemerdekaan: Tantangan dan Harapan", Kamis (20/8).
Wakil Ketua MPR RI ini menegaskan, PKS memiliki ciri khas tersendiri, demikian pula Partai Gelora.
HNW mengingatkan, bahwa dalam Pilpres dan Pemilu 2019 lalu, dukungan yang didapat PKS justru meningkat dari pemilu dan pilpres sebelumnya.
“Kita mengalami kenaikan jumlah suara terbesar sepanjang sejarah Partai Keadilan dan Partai Keadilan Sejahtera. Baru kali ini PKS mendapatkan suara di atas 10 juta, yakni 11,4 juta suara. Itu adalah capaian terbesar sepanjang PKS dalam pemilu,” katanya.
Menurutnya, partai besutan Anis Matta dan Fahri Hamzah tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan PKS.
“Jadi PKS sudah mempunyai ciri khasnya mempunyai pemilihnya dan Gelora dengan jati dirinya dengan program-programnya dengan asas partainya begitu, tentu itu mempunyai ceruk pemilih tersendiri menurut saya ceruk pemilihnya menjadi berbeda,” tandasnya.(rmol)