GELORA.CO - Kondisi ekonomi tanah air kian memprihatinkan. Laju ekonomi di kuartal II 2020 yang minus 5,32 persen ternyata berbanding lurus dengan apa yang dirasakan rakyat.
Setidaknya hal itu bisa dilihat dari survei terbaru yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada hari ini.
Survei merekam bahwa sebanyak 69 persen responen merasa kondisi ekonomi rumah tangga sekarang dibanding sebelum wabah corona lebih buruk.
Sementara 8 persen merasa lebih baik, 21 persen merasa sama saja, dan 2 persen tidak menjawab.
“Yang mengatakan kondisi ekonomi rumah tangga sekarang lebih buruk dibanding sebelum wabah sekitar 69 persen, jauh lebih buruk dibanding penilaian pada Maret 2020, 38 persen,” ujar pendiri SMRC, Saiful Mujani saat memaparkan survei secara virtual, Minggu (23/8)
“Penilaian paling negatif terjadi dalam survei 20 hingga 22 Mei, 83 persen kemudian perlahan mulai menurun,” terangnya.
Sejurus itu, sebanyak 82 persen merasa kondisi ekonomi nasional sekarang lebih buruk dibanding tahun lalu. Sebanyak 11 persen merasa sama saja, sementara hanya 5 persen yang menyatakan lebih baik dan 1 persen tidak tahu.
Saiful Mujani menjelaskan bahwa sentimen negatif pada kondisi ekonomi nasional pada masa Covid-19 adalah tertinggi sejak awal reformasi.
“Sentimen negatif paling tinggi mencapai 92 persen pada 12 hingga 16 Mei 2020, setelah itu perlahan menurun sampai 72 persen di survei akhir Juni, kemudian kembali meningkat sampai 82 persen di pertengahan Agustus 2020,” tegasnya.
Survei digelar pada 12 hingga 15 Agustus 2020 dengan melibatkan sebanyak 2202 responden yang dipilih secara acak dari koleksi sampel acak survei tatap muka yang telah dilakukan SMRC sebelumnya. Mereka kemudian disurvei melalui sambungan telepon.
Margin of error survei diperkirakan 2,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Rmol)