GELORA.CO - Indikator Politik Indonesia merilis survei mengenai efek kepemimpinan dan kelembagaan dalam penanganan Covid-19 dengan responden elite atau pemuka opini. Dalam hal kepemimpinan daerah, ada tiga kepala daerah yang menonjol.
Tiga kepala daerah itu adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dalam penilaian elite, Anies unggul dalam hal sense of crisis. Ridwan Kamil unggul dalam komunikasi dengan masyarakat dan koordinasi dengan berbagai sektor pemerintahan. Sementara, Ganjar meski tak di posisi utama, mengejar nilai dua kepala daerah tersebut.
"Ridwan Kamil unggul dalam komunikasi dengan masyarakat dan koordinasi dengan berbagai sektor pemerintahan. Adapun Anies Baswedan mendapat nilai lebih tinggi dalam hal sense of crisis," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat rilis survei secara daring, Kamis (20/8).
Dalam sense of crisis atau kepekaan terhadap bencana, Anies unggul dengan penilaian 72,9. Diikuti Ridwan Kamil 72,1 dan Ganjar Pranowo 72.
Terpaut di bawahnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 64,5, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah 64,4, Gubernur Banten Wahidin Halim 63,5, dan paling bontot Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi 62,6.
Dari segi penilaian komunikasi warga, Ridwan Kamil berada di posisi pertama dengan skor 73,4. Ganjar mengikuti di belakangnya dengan angka tak kalah jauh 73,2, serta Anies dengan angka 72,1.
Sisanya, secara berurutan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 65,7, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah 64,1, Gubernur Banten Wahidin Halim 62,4, dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi 62,4.
Terakhir, dalam kategori penilaian koordinasi kerja, Ridwan Kamil juga memimpin dengan skor 72,4. Kemudian Ganjar dengan penilaian 71,9 dan Anies 71,6.
Berikutnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 64,5, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah 64,0, Gubernur Banten Wahidin Halim 63,6, dan paling bontot Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi 63,1.
Survei kalangan elite/pemuka opini ini dilakukan Juli 2020. Survei ini mengambil responden 304 orang dari 20 kota di Indonesia. Mereka berlatar belakang akademisi, redaktur politik dan kesehatan media, pengusaha, pengamat kesehatan, sosial, dan politik, tokoh organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, LSM, dan organisasi profesi. Beberapa tokoh misalnya Rektor ITB, Rektor UGM, Dahlan Iskan, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Mustofa Bisri, Dokter Erlina Burhan, dan lain-lain.[]