Soal Jerinx, Jansen: Banyak Pernyataan Pejabat yang Dulu Lebih Ngawur

Soal Jerinx, Jansen: Banyak Pernyataan Pejabat yang Dulu Lebih Ngawur

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Jansen Sitindaon tidak sependapat dengan langkah penegak hukum yang memenjarakan drummer Superman Is Dead (SID) I Gede Ari Astina alias Jerinx.

Meskipun cukup keras apa yang disampaikan oleh Jerinx sebaiknya, kata dia, dijawab langsung oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Oleh karena itu responsnya bukan dengan memenjarakan Jerinx.

"Kadang Jerinx memang bermulut besar. Tapi dia dipenjara saya tak setuju. Lebih baik IDI jawab saja tuduhannya. Apa dia dipenjara dgn sendirinya buat IDI jd lebih dipercaya?? Covid ini sdh buat stres. Lebih baik otoritas jawab saja jika ada unek², kegelisahan keraguan dr rakyat," dicuitkan Jansen dalam aku Twitter @jansen_jsp, Kamis, 13 Agustus 2020.

Menurut Jansen, hal yang disampaikan Jerinx merupakan bagian dari kegelisahan dan keresahan sejumlah masyarakat. Dia menyarankan dengan IDI menjawab tudingan Jerinx dinilai akan lebih baik.

Jansen mengaku dirinya tak sepaham dengan Jerinx terkait dengan virus COVID-19. Jansen sepenuhnya percaya bahwa COVID-19 memang nyata. Sementara Jerinx menganggap COVID-19 adalah konspirasi yang dibangun untuk tujuan tertentu.

Namun dirinya tak setuju jika akibat pendapatnya dan pernyataannya, Jerinx harus dipenjara. Jika Jerinx dijatuhi hukuman penjara maka peristiwa ini akan menjadi contoh yang buruk.

"Saya tak setuju pernyataan Jerinx! Tapi jika dilihat, lebih banyak lagi pernyataan pejabat kita yg dulu lebih ngawur. Mulai nasi kucing, jamu, susu kuda liar dll. Jika kasus ini lanjut, kedepan nyebut: "DPR tak becus, Kementrian Lembaga ini tak beres" dll bisa² kena delik semua," kata Jansen

Jansen meminta semua pihak agar mewaspadai COVID-19 ini sebab penyakit dari virus itu adalah ancaman yang nyata.

"Saya sepenuhnya percaya Covid ini nyata. Nyata senyata nyatanya. Menakutkan dan mengancam nyawa. Apalagi jika yg kena berumur punya penyakit bawaan. Kematian resikonya. Dokter dan tenaga medis pun sdh banyak jd korban. Jd mari kita terus waspada dan jgn bangun narasi² meremehkan!," kata Jansen. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita