GELORA.CO - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) Mardani Ali Sera mengomentari pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terkesan kembali memarahi jajaran kementerian.
Seperti diketahui, Jokowi sempat menyinggung lagi soal belum melihat aura krisis dalam penanganan pandemi virus corona (Covid-19) di kementerian atau lembaga.
Menurut Mardani, pernyataan yang kembali keluar dari Jokowi itu menunjukkan bahwa dirinya tak memiliki kekuasaan atau tak mau menggunakan kekuasaan yang dimilikinya alias penakut.
"Ini marahnya berkali-kali, artinya bisa disimpulkan presiden tidak punya kekuasaan atau tidak mau gunakan kuasanya alias takut," katanya seperti melansir cnnindonesia, Selasa 4 Agustus 2020 kemarin.
Kata dia, Jokowi yang kembali menyindir kinerja menteri di hadapan publik juga memperlihatkan para menteri Kabinet Indonesia Maju itu berani mengabaikan permintaannya. Menurutnya, para menteri tak menjalankan arahan Jokowi bisa saja karena yakin dirinya tak akan dicopoti.
"Kalau sudah tiga kali marahnya ada dua, satu menteri dablek dan berani karena yakin posisinya tidak diganggu gugat atau presidennya yang penakut. Cuma marah saya sebutnya omdo (atau) omong doang," ujarnya.
Dia menambahkan, aura krisis di tengah pandemi Covid-19 merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh jajaran menteri agar tak terlambat dalam mengambil kebijakan. Menurutnya, kehidupan masyarakat terancam bila jajaran menteri Jokowi tak memiliki aura krisis.
Anggota Komisi II itu pun mendorong Jokowi membuat aturan yang jelas terkait penggunaan anggaran belanja serta memberikan target ke para menteri dan melakukan evaluasi yang terbuka kepada publik secara berkala selama penanganan pandemi virus corona.
"Jadi akar masalah ditemukan, buat KPI (key performance indicator) yang jelas, akuntabel. Umumkan, lima menteri dievaluasi, targetnya masing-masing ini, dua minggu lagi kita lihat," ujarnya.
Lebih lanjut, Mardani meminta agar Jokowi tak putus asa dalam menghadapi pandemi Covid-19. Mardani berkata, mantan wali kota itu harus bertanggung jawab atas kemenangan yang telah diperoleh di Pilpres 2019.
"Kalau putus asa, jangan jadi presiden. Jokowi menang, dia punya mandat sampai 2024, ya harus berjalan enggak boleh putus asa, harus tanggung jawab, jungkir balik. Kalau mau menang, mau juga tanggung jawab hasil kemenangan bahwa kampanye itu berat," katanya.
Presiden Jokowi kembali menegur jajaran kementerian terkait penangan pandemi virus corona.
Dia mengaku belum melihat aura krisis dalam penanganan pandemi Covid-19 di kementerian atau lembaga.
Pernyataan disampaikan Jokowi lantaran masih ada anggaran penanganan Covid-19 yang belum masuk dalam Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA). Padahal, Jokowi beberapa kali telah mengingatkan hal tersebut kepada jajarannya.
Pada ratas akhir Juli lalu, Jokowi pun sempat menyinggung para menteri agar memiliki perasaan krisis di tengah pandemi virus corona. Ia mewanti-wanti kepada para jajarannya agar tak kehilangan aura krisis dalam menangani covid-19.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan tak ada ego sektoral kementerian atau lembaga maupun pemerintah daerah dalam penanganan Covid-19. Ia meminta agar penanganan Covid-19 dilakukan dengan serius tanpa kehilangan aura krisis.[ljc]