GELORA.CO - 75 tahun sudah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdiri. Selama itu pula, Tentara Nasional Indonesia (TNI) berdiri dengan setia sebagai ksatria penjaga bangsa. Memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-75, ada pesan dari Panglima Besar Jenderal Sudirman yang senantiasa membakar semangat prajurit TNI.
Jika dilihat dari hari jadinya, memang TNI lahir atau resmi berdiri beberapa bulan pasca Proklamasi Kemerdekaan RI dikumandangkan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta, 17 Agustus 1945. Akan tetapi, peran TNI begitu besar dan takkan bisa dipisahkan dari perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Soekarno yang diangkat Pantia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menjadi Presiden RI pertama pada 18 Agustus 1945, menyampaikan pesan kepada prajurit TNI di Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke-5. Dalam pidatonya, Soekarno dengan tegas menyatakan bahwa sejarah kemerdekaan Indonesia takkan bisa ditulis tanpa adanya perjuangan TNI.
"Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak dapat ditulis apabila tidak ditulis di dalamnya, sejarah Angkatan Perang Indonesia," ujar Soekarno dalam pidatonya pada 5 Oktober 1950.
Dari apa yang dinyatakan Soekarno, sangatlah jelas bahwa TNI punya sejarah yang sangat panjang dan senantiasa beriringan dengan sejarang bangsa Indonesia.
Senada dengan Soekarno, Jenderal Sudirman pun senantiasa mengingatkaan agar para prajurit TNI selalu siap sedia untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan NKRI. Sebuah “senjata” diberikan Sudirman, yang membuat para prajurit TNI tak gentar dalam menghadapi musuh dan berani mati demi menjaga NKRI.
Ada dua pesan yang terucap dari sosok bapak bagi seluruh prajurit TNI ini, yang selalu membakar semangat dan keberanian. Tak hanya bagi prajurit TNI, tetapi bagi seluruh rakyat Indonesia. Bagaimana tidak, seluruh prajurit TNI wajib menjaga kemerdekaan Indonesia meskipun harus mengorbankan nyawanya sendiri.
"Karena kewajban kamulah untuk tetap pada pendirian semula, mempertahankan dan mengorbanan jiwa untuk kedaulatan negara dan bangsa kita seluruhnya." bunyi pesan Jenderal Sudirman.
"Pertahankan kemerdekaannya sebulat-bulannya. Sejengkal tanah pun tidak akan kita seragkan kepada lawan, tetapi akan kita pertahankan habis-habisan. Meskipun kita tidak gentar akan gertakan lawan itu, tetapi kita pun harus selalu siap sedia." []