GELORA.CO - Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin 'kempes' saja. Ada yang menghubungkan penilaian Fahri itu dengan kinerja para menteri pembantu Jokowi.
Fahri menyampaikan penilaiannya dalam perbincangan d'Rooftalk detikcom yang digelar Rabu (12/8/2020) malam. Dia menanggapi perihal Jokowi yang dikritik karena dua kali marah-marah ke menteri.
"Bukan sekadar komplain, dia (Jokowi) bilang, 'Mas Fahri, berat badan saya itu nggak pernah turun lebih dari 2 kilo (kilogram), sekilo naik, sekilo naik. Sekarang 3 kilo nggak naik-naik. Kemarin saya lihat dia di Jawa Barat, ya Allah, tambah kempes kawan ini," kata Fahri.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meluncurkan dua buku hasil pemikirannya. Buku tersebut berjudul
Fahri Hamzah (Foto: Lamhot Aritonang)
Fahri menegaskan bahwa Jokowi juga manusia. Eks politikus PKS itu menyebut harus ada pejabat yang bisa memberikan ketenangan kepada Jokowi.
"Artinya, maksudnya itu, ini kan orang-orang di sekitar dia itu setiap hari kan harus... Jokowi juga manusia, harus ada yang menanggung. 'Pak sudah tenang saja, saya beresin pak, begini, begini'. Kan bisa itu dilakukan. Kan mesti begitu cara kita berteman," sebut Fahri.
Sejumlah politikus dari berbagai partai koalisi Jokowi menanggapi penilaian Fahri. Satu di antara sejumlah politikus menilai apa yang diutarakan Fahri merupakan sindiran untuk para menteri Jokowi saat ini.
"Saya kenal baik dengan Pak Fahri Hamzah dan saya paham sekali yang beliau maksud dengan 'kempes sekali kawan ini'," ujar Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago kepada wartawan, Kamis (13/8).
"Saya rasa komentar Fahri tersebut merupakan sindiran positif kepada para pembantu Presiden dan bentuk keprihatinan beliau terhadap Presiden yang menurut beliau kerja keras sendirian," imbuhnya.
Irma juga sepakat dengan Fahri karena, menurutnya, beberapa pos kementerian terkesan seperti bekerja biasa di tengah pandemi Corona. Menurut Irma, itu yang menjadi pekerjaan Jokowi semakin berat.
"Saya pribadi juga melihat ada beberapa kementerian yang menurut saya hanya kerja biasa-biasa saja, dan itu tentu makin memberatkan kerja Presiden," sebutnya.
Pendapat Wasekjen PPP Achmad Baidowi tak jauh berbeda dengan Irma. Baidowi menilai kondisi berat badan Jokowi turun wajar, apalagi di tengah tekanan pandemi Corona (COVID-19).
"Ya memang semua pimpinan negara di dunia ini dalam kondisi tertekan di 2020 akibat COVID-19. Bencana non alam ini tidak hanya mengguncang sektor kesehatan masyarakat, tapi juga menyasar ekonomi yang menjadi melambat. Tentu Pak Jokowi juga begitu, pikirannya terus terkonsentrasi bagaimana penanganan COVID lancar sehingga ekonomi terselamatkan," tutur Wasekjen PPP Achmad Baidowi kepada wartawan, Kamis (13/8).
Pria yang akrab disapa Awiek itu menilai kondisi pandemi yang menambah beban pikiran Jokowi. Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI itu menyebut kondisi saat ini mempengaruhi fisik Jokowi.
"Di satu sisi penyerapan anggaran penanganan COVID masih rendah, sehingga menambah beban pikiran Pak Jokowi, karena itu bisa berpengaruh pada fisik. Mudah-mudahan Presiden kuat dan diberi kesehatan," terang Awiek.
Begitu pula dengan pandangan elite PDIP, Andreas Hugo Pareira. Andreas menilai Fahri peduli dengan Jokowi.
"Itu gaya ekspresi Fahri untuk menunjukkan simpati nya, lebih tepatnya empati, pada presiden Jokowi," ujar Andreas kepada detikcom, Kamis (13/8).
Soal badan Jokowi yang kempes, Andreas menghubungkannya dengan kondisi negara yang sedang dalam krisis karena pandemi Corona. Menurut Anggota DPR ini, beban Jokowi saat ini semakin berat.
"Tentu dalam situasi pandemi COVID-19 saat ini memikul beban yang tidak ringan dalam memimpin dan mengelola negara ini," ungkap Andreas.(dtk)