GELORA.CO - Pemilik Bank Bali, Rudi Ramli, mengungkapkan bahwa dirinya pada tahun 2000 telah dipanggil (almarhum) Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ke Istana Negara. Disampaikan Rudi, saat itu Gus Dur memberitahunya bahwa Bank Bali telah ditargetkan dan mau dikuasai oleh kelompok tertentu.
Begitu diungkapkan Rudi Ramli dalam suratnya yang dibacakan Presiden ILC, Karni Ilyas dalam acara di Indonesia Lawyers Club (ILC) yang disiarkan tvOne, Selasa malam, 4 Agustus 2020.
Rudi mulanya menyampaikan terima kasih atas undangan dirinya dalam forum ILC. Namun dia memutuskan tak hadir karena merasa tak akan kuat secara Psikologis. Adapun Tajuk ILC malam ini adalah “Pelarian Joko Tjandra Sampai di Sini. Siapa Saja Yang Terlibat Membantu?".
“Terima kasih Pak Presiden ILC Karni Ilyas yang bersedia mengundang saya. Maaf saya tidak bisa hadir dalam forum ini. Karena saya mungkin tidak kuat secara psikologis. Tapi kalau diizinkan saya ingin menyampaikan sebuah pernyataan,” kata Rudi Ramli dalam suratnya yang dibacakan Karni Ilyas.
Lebih jauh disampaikan Rudi Ramli, penangkapan terpidana hak tagih Bank Bali, Djoko Tjandra, akan lebih bermanfaat apabila Jaksa Agung memeriksa rekap Bank Bali yang sudah dimergerkan ke Bank Permata.
“Penangkapan Djoko Tjandra akan lebih bermanfaat bagi bangsa dan negara apabila Presiden Joko Widodo berkenan memerintahkan Jaksa Agung untuk memeriksa rekap Bank Bali yang mana dimerjerkan ke Bank Permata, di mana direkap Bank Permata sebesar Rp11,89 Triliun itu akan bisa berkurang Rp5 Triliun kalau Bank Bali tidak didorong-dorong untuk memberikan pinjaman antar bank oleh pejabat Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan pada saat itu di akhir tahun 1997 sebagai mulainya konspirasi Bank Bali,” kata Rudi.
Menurut Rudi, potensi kerugian negara tersebut dimulai dari konspirasinya Bank Bali tersebut. Ia pun mengungkapkan bahwa pernah diberitahu oleh almarhum Presiden Gus Dur sebelum terjadi konspirasi itu oleh kelompok tertentu.
"Konspirasi Bank Bali ini sebenarnya saya diberitahu oleh Presiden Gus Dur saat saya dipanggil ke Istana. Intinya, Presiden Gus Dur mengatakan bahwa Bank Bali itu sudah ditargetkan dan mau dikuasai oleh kelompok tertentu,” katanya.[viva]