GELORA.CO - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengatakan sah-sah saja jika Prabowo akan maju lagi di Pilpres 2024, namun ia menyarankan agar nama-nama baru muncul agar terjadi proses regenerasi pemimpin.
Di tengah kabar nama-nama yang digadang akan ikut di Pilpres 2024, Refly menduga akan ada tokoh yang tidak pernah disebut namun tiba-tiba muncul di saat-saat terakhir.
"Kalau kita lihat racing presiden yang diisi mereka yang berusia 50-an saat ini menarik sesungguhnya, Anies, Sandi, Ganjar, Ridwan Kamil, kalau ada tokoh perempuannya Khofifah mungkin, lalu kemudian Habib Rizieq, ya silakan saja,"
Refly menambahkan, seharusnya tokoh-tokoh inilah yang diberi kesempatan untuk berkompetisi.
"Jadi jangan tutup yang namanya kontestasi itu, demokrasi harus membuka diri, tapi regulasi yang diperketat," ungkap Refly.
Bercermin dari kejadian terpilihnya Maruf Amin sebagai pendamping Joko Widodo saat Pilpres 2019 lalu, ia memperingatkan peserta Pilpres 2024 nanti bisa jadi tak hanya Prabowo saja melainkan juga nama baru seperti Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, hingga Rizieq Shihab.
"Sama seperti misalnya wakil presiden kemarin ya, pasangan presiden calon presiden Jokowi, banyak yang menginginkan jadi wakil presiden, ada Join Jokowi-Imin, ada Sejoli, Setuju, Sepakat Jokowi Jimly, macam-macam.
"Termasuk ketika Profesor Mahfud MD sudah siap-siap dengan baju putihnya sebelum deklarasi, tapi ternyata yang dideklarasikan orang lain di saat-saat terakhir," kata Refly.
Ia mengharapkan agar tokoh-tokoh yang selama ini sering muncul bisa memberi kesempatan pada generasi di usia 50-an untuk mencalonkan diri menjadi presiden.
"Saya berharap orang seperti Prabowo, Megawati, atau Surya Paloh atau siapa pun ya sudah lah, berikan kesempatan kesempatan pada generasi muda, yang usianya 50-an ya, sehingga mereka sudah ancang-ancang," ujar Refly.
Kendati demikian, ia membeberkan bahwa urusan calon presiden di Indonesia masih kental akan suasana oligarki.
"Persoalannya adalah mejadi capres itu sangat oligarkis, bahkan cukup dengan kedipan Ketua Umum partai politik saja merupakan sign apakah seseorang akan menjadi capres atau tidak," tutur pria 50 tahun ini.
Sebelumnya, Ketua Umum Persaudaraan Alumni atau PA 212, Slamet Ma’arif sempat menyebut Rizieq Shihab dan UAS, dua dari sekian nama yang bakal didukungnya ketika Pilpres 2024 mendatang.
Mulanya, Slamet Ma'arif mengisyaratkan sudah tidak akan mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang. Mereka mengalihkan jagoan ke kandidat lain yang lebih muda. Rizieq dan UAS, dua di antaranya.
“Bagi kami, Prabowo sudah selesai. Masih banyak kader muda yang layak pimpin negara ini ke depan. 2024 saatnya yang muda yang berkarya,” kata Slamet.
“Masih banyak tokoh muda, ada Sandiaga Uno, Riza Patria, Anies Baswedan, Aa Gym, UAS, Habib Rizieq Shihab, dan lain-lain,” tutur dia. [sc]