GELORA.CO - Ahli hukum tata negara Refly Harun mendoakan deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI, Din Syamsuddin agar tidak dikejar pendekar jahat.
Hal itu dikatakan Refly Harun saat berbincang dengan Din Syamsuddin melalui channel YouTube Refly Harun, Selasa (18/8).
“KAMI salah satu tokohnya adalah Prof Din Syamsuddin. Mudah-mudahan tidak banyak yang mencarinya nanti, terutama orang-orang para pendekar berwatak jahat,” kata Refly Harun saat mengawali perbincangannya dengan Din Syamsuddin.
Refly lantas meminta Din Syamsuddin untuk menjelaskan apa tujuan pendirian KAMI.
Menjawab itu, Din Syamsuddin mengutip penggalan lagu tempo dulu yang sering dia dengarkan.
“Dipalu semakin maju, diarit semakin bangkit, diserang semakin menerjang,” tegas mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.
Menurut Din, KAMI sebenarnya adalah meeting of mind, mempertemukan pikiran, perasaan, hati dari banyak pihak.
“Sesungguhnya dari beberapa tahun ini sebagian dari mereka sudah mengekspresikan kekecewaanya, bahkan kesedihan terhadap perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara,” ucap Din.
Ia mengatakan ada tokoh yang sedih karena mereka mengetahui cita-cita kehidupan berbangsa dan bernegara yang diletakkan oleh para pendiri bangsa itu ternyata menyimpang atau menyeleweng.
Ada pula tokoh yang kecewa karena kesejahteraan dan keadilan di negeri ini tidak tercapai.
Atas dasar itulah, para tokoh melakukan pertemuan dan sepakat untuk mendirikan KAMI.
“Ini kemudian terjadi pergumulan, mengkristal, bertemu, makanya jadi arus besar. Sementara sarana untuk menyalurkan aspirasi agaknya terakhir ini tersumbat. Ini nyaris bottleneck, leher botol menyumbat,” tambah Din.
Menurut Din, KAMI lahir karena DPR yang seharusnya mewakili rakyat untuk menyuarakan aspirasi justru diam.
“Selain itu, penegakan hukum amburadul, tajam ke bawah tumpul ke atas,” tandas Din Syamsuddin.
Selengkapnya simak penjelasan Din Syamsuddin berikut ini:
[psid]