GELORA.CO - Prabowo Subianto kembali dikukuhkan sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra. PKS memberikan selamat kepada Prabowo.
Namun demikian, PKS menilai demokrasi yang sehat biasanya terlihat dari adanya regenerasi kepemimpinan. Pergantian pimpinannya pun harus secara objektif.
"Selamat pada Pak Prabowo dan rekan-rekan Gerindra. Demokrasi yang sehat biasanya membuat sirkulasi kepemimpinan berjalan baik. Ada pergantian elite parpol berbasis merit sistem. Ada track record yang ditekuni," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, Minggu (9/8/2020).
Menurut Mardani, fenomena politisi berkali-kali menjadi ketum partai tidak sehat untuk demokrasi. Meskipun, dia menyadari, bahwa partai dituntut untuk memiliki figur yang dapat mempererat hubungan antarkader.
"Fenomena para ketua parpol terpilih kembali, jika terlalu lama tidak sehat untuk demokrasi. Walaupun, parpol juga dituntut untuk dipimpin figur yang kuat sebagai perekat internal. Dua tarik menarik ini mestinya dapat diwadahi dengan menjamin adanya sirkulasi kepemimpinan level dua dan tiga dalam hirarki kepartaian," papar Mardani.
Prabowo untuk ketiga kalinya terpilih menjadi Ketum Gerindra. Apakah fakta tersebut masih dalam batas wajar?
"Biar publik yang menilai," ucap Mardani.
Sebelumnya, Dahnil Anzar Simanjuntak memastikan ada banyak kader dan tokoh di Gerindra yang mumpuni untuk mengemban jabatan Ketum Gerindra. Namun, menurut Juru Bicara (Jubir) Ketum Gerindra itu, seluruh kader tetap mempercayakan Prabowo sebagai ketum.
"Yang jelas detik ini Gerindra punya banyak sekali kader, jadi tersebar, tokoh juga. Namun kepercayaan diberikan teman-teman Gerindra di akar rumput itu masih kepada Pak Prabowo," ujar Dahnil di acara KLB Gerindra di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/8). [dtk]