GELORA.CO - Partai Keadilan Sejahtera atau PKS mengkritik pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal membajak momentum krisis untuk melakukan lompatan besar. Pihak Istana Kepresidenan menjelaskan maksud Jokowi menyebut 'bajak momentum krisis untuk lompatan besar'.
"'Bajak' momentum krisis untuk melakukan lompatan kemajuan: reformasi di segala sektor dan pembenahan diri secara fundamental, reformasi fundamental itulah strategi kita di masa krisis ini, meraih kemajuan di segala bidang, dan mencegah resesi di bidang perekonomian lalu mempercepat pertumbuhan ekonomi pada 2021 dengan perkiraan 4,5-5,5 persen," ujar juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman, dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/8/2020).
Fadjroel mengatakan Jokowi mengingatkan krisis akibat pandemi virus Corona harus menjadi momentum bagi Indonesia untuk melakukan transformasi. Untuk itu, pola pikir dan etos kerja bangsa Indonesia harus berubah.
"Pola pikir dan etos kerja bangsa Indonesia harus berubah. Fleksibilitas, kecepatan, dan ketepatan sangat dibutuhkan. Efisiensi, kolaborasi, dan penggunaan teknologi harus diprioritaskan untuk transformasi kemajuan bangsa," ujar Fadjroel.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera sebelumnya berpendapat 'lompatan besar' yang diminta Jokowi sulit dilakukan saat ini. Menurut Mardani, banyak sektor yang harus diperbaiki, di antaranya sektor kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.
"Pandangan saya, jangankan melompat, berjalan pun kita susah kalau tidak ada perubahan fundamental. Mulai dari line up kabinet, mulai penajaman anggaran. UMKM kita jangankan suruh lari sekarang, siuman dari pingsannya saja berat," kata Mardani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8).
Kritik ini merujuk pada pidato yang disampaikan Jokowi di sidang tahunan MPR sekaligus sidang bersama DPR-DPD kemarin. Jokowi mengajak bangsa Indonesia membajak momentum krisis akibat virus Corona.
"Inilah saatnya kita membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar. Strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan. Saatnya kita bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar," kata Jokowi.[dtk]