Pimpinan KPK Serahkan Sepenuhnya Kasus Telepon Mumtaz Rais ke Polisi

Pimpinan KPK Serahkan Sepenuhnya Kasus Telepon Mumtaz Rais ke Polisi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pimpinan KPK Nawawi Pomolango sempat ribut dengan Ketua DPP PAN Mumtaz Rais di dalam pesawat Garuda Indonesia gara-gara persoalan menelepon. Nawawi pun memutuskan untuk menyerahkan kasus tersebut ke pihak kepolisian.

"Pak Nawawi mengatakan kalau begitu nanti setelah di bandara saya akan menginformasikan hal ini pada petugas yang berwenang di bandara," kata Plt Jubir KPK Ali Fikri kepada wartawan, Jumat (14/8/2020).

Ali menyebut setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Nawawi pun menyampaikan persoalan tersebut ke Kapospol Terminal 3F. Pihak Polres Bandara juga telah memastikan kejadian tersebut ditangani oleh petugas yang berwajib.


"Pihak Polres Bandara juga sudah datang menemui Pak Nawawi di kantor KPK dan sudah disampaikan pada prinsipnya bahwa penyelesaian kejadian tersebut diserahkan sepenuhnya kepada petugas yang berwajib," ucap Ali.

Berkaca dari kejadian ini, Ali berharap kejadian serupa bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Dia menyebut persoalan ini bukan terkait masalah pribadi Nawawi dengan Mumtaz Rais, melainkan soal keselamatan penumpang.

"Perlu kami tegaskan, insiden yang terjadi di penerbangan tersebut seharusnya tidak perlu terjadi jika seluruh penumpang memiliki kesadaran bersama dan bersedia diingatkan jika melakukan kekeliruan. Pak Nawawi sudah menyampaikan bahwa hal ini bukan masalah pribadi beliau, tetapi agar menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk patuh pada aturan yang berlaku, khususnya di penerbarangan karena ini terkait dengan keselamatan seluruh penumpang," ujar Ali.


Seperti diketahui, keributan ini disebut terjadi pada penerbangan Gorontalo-Makassar-Jakarta pada Rabu (12/8) yang lalu. Saat itu tiba-tiba Mumtaz ditegur oleh Nawawi karena melakukan panggilan telfon ketika pesawat tengah mengisi bahan bakar.

Persoalan berbuntut panjang lantaran Mumtaz tidak mengindahkan teguran Nawawi dan justru menanyakan identitas Nawawi. Saat itu juga, Mumtaz menyebut dirinya tengah bersama pimpinan Komisi III DPR RI.

Seketika pimpinan Komisi III DPR RI lantas menenangkan keduanya. Lalu diketahuilah Nawawi merupakan pimpinan KPK.

Klarifikasi PAN

Insiden ribut antara Nawawi dan Mumtaz Rais terjadi di pesawat Garuda Indonesia. Wasekjen PAN Irvan Hermawan, yang ikut serta bersama Mumtaz Rais dalam pesawat tersebut, menjelaskan insiden keributan di pesawat GA 643 GTO-UPG-CGK (Gorontalo-Makassar-Jakarta) itu.


Irvan membela Mumtaz Rais, yang disebut menggunakan handphone di dalam pesawat. Menurut Irvan, keributan antara Mumtaz dan Nawawi sebenarnya sudah diselesaikan di atas pesawat.

"Penggunaan HP yang dilakukan oleh saudaraku Mumtaz Rais itu pada saat pesawat berhenti di Bandara Ujung Pandang, Makassar, untuk transit. Pesawat dalam keadaan kosong kecuali penumpang transit, bukan saat boarding," kata Irvan, Jumat (14/8).

"Pada saat saudaraku Mumtaz Rais menggunakan HP dan diminta dimatikan oleh kru pesawat (pramugari) memang terjadi perdebatan, termasuk perdebatan dengan Bapak Nawawi Pomolango. Namun masalah ini sudah bisa diselesaikan secara baik pada saat itu juga oleh pimpinan rombongan Bapak Pangeran Khairul Saleh, yang duduknya di pesawat dekat dengan Mumtaz Rais dan Pak Nawawi Pomolango," ucap Irvan.

Sementara itu, Dirut Garuda Irfan Setiaputra menyebutkan keributan dipicu oleh salah satu penumpang kelas bisnis yang kedapatan menggunakan handphone saat pesawat sedang boarding di Gorontalo dan ketika pesawat tengah melakukan refueling sewaktu transit di Makassar.

Kejadian ini kemudian didengar oleh penumpang lain yang juga duduk di kelas bisnis. Penumpang tersebut kemudian ikut menegur sehingga terjadi adu argumen.

"Adapun atas laporan salah satu penumpang yang terlibat adu argumen, kejadian tersebut saat ini tengah ditangani oleh pihak berwajib. Garuda Indonesia juga akan menghormati proses hukum yang berjalan termasuk secara kooperatif akan memberikan informasi lebih lanjut bilamana dibutuhkan," ungkap Irfan.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita