Pengamat: Elit Golkar dan PDIP Baper AHY Mesra Bersama Puan Maharani

Pengamat: Elit Golkar dan PDIP Baper AHY Mesra Bersama Puan Maharani

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Silaturahmi yang dilakukan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kepada Ketua DPR Puan Maharani Kamis (6/8) kemarin seolah membuat beberapa elit politik kebakaran jenggot.

Padahal, di tengah kondisi pandemik Covid-19 seperti saat ini, diperlukan keharmonisan dan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat Indonesia.

Sehingga tidak semua kondisi dibawa perasaan (baper). Seperti baru-baru ini, terjadi reaksi terhadap pernyataan Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) Edi Baskoro Yudhoyono oleh beberapa politisi PDI Perjuangan dan politisi Golkar.

Begitu kata pengamat politik dari Arus Survei Indonesia Ali Rifan dalam keterangannya yang diterima redaksi beberapa saat lalu, Jumat (7/8).

"Sangat disayangkan. Padahal, suasana silaturahmi tersebut sangat positif membangun iklim politik yang kondusif pada saat ini. Kenapa mesti dicederai oleh serangan-serangan yang kontra produktif oleh beberapa kader PDIP dan Golkar terhadap pernyataan Ibas Yudhoyono," kata Ali Rifan.

Seperti diketahui, sebelum AHY menggelar pertemuan dengan Puan Maharani, Ketua Fraksi Partai Demokrat Edi Baskoro Yudhoyono menyampaikan pidato yang menyoroti kondisi ekonomi Indonesia saat ini.

Adik kandung AHY tersebut membandingkan perekonomian era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat memimpin Indonesia selama dua periode (2004-2014), ekonomi Indonesia disebut meroket di atas 5 persen, APBN meningkat, utang hingga defisit terjaga.

Selain itu, kata Ibas, pendapatan rakyat naik. Termasuk mampu menekan persentase angka kemiskinan dan pengangguran.

"Sepertinya ada pihak-pihak yang tidak ingin PDIP dan Partai Demokrat mesra dan menjalin relasi. Pertemuan politik yang dilakukan Puan dan AHY kemarin, direspon positif oleh publik. Pemuatan beritanya sangat luas. Perbincangan di media sosial pun cukup intens, dengan sentimen yang sangat positif," jelasnya.

"Dalam situasi pandemik Covid-19 seperti ini, dan kondisi ekonomi yang tidak mudah, seharusnya pertemuan antar kekuatan politik besar di negeri ini bisa dioptimalkan untuk memberikan tenaga dan semangat baru dalam memberikan solusi bagi masyarakat," demikian Ali Rifan. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita