Pengacara Klaim Penyerangan Doa Nikah Anak Habib Umar Assegaf Aksi Spontan

Pengacara Klaim Penyerangan Doa Nikah Anak Habib Umar Assegaf Aksi Spontan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pihak tersangka kasus penyerangan usai acara doa jelang pernikahan anak Habib Umar Assegaf di Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo, menyebut aksi itu terjadi secara spontan. Massa yang datang pun disebut berasal dari kelompok yang berbeda-beda.
"Itu tidak ada kelompok tertentu. Itu masyarakat campur, pengajian sana, oknum masjid sini, oknum masjid sini," kata kuasa hukum empat tersangka yang ditangkap polisi, Hery Dwi Utomo saat dihubungi detikcom, Rabu (12/8/2020).

"Kalau kelompok kan berarti ada pimpinannya yang menggerakkan. Tetapi itu sembarang orang lewat ikut, natural mengalir, spontan saja," sambungnya.

Baca juga:
5 Fakta Terbaru Penyerangan Doa Nikahan Anak Habib Umar Assegaf
Seperti diketahui, lima orang telah ditangkap kepolisian karena diduga melakukan pengeroyokan dan perusakan. Namun baru empat orang yang dinyatakan sebagai tersangka.

Menurut Hery, keempat tersangka tersebut hanyalah simpatisan. Dia sendiri belum mengetahui adanya otak dari aksi penyerangan.

"Dilihat dari perannya, tersangka hanya simpatisan," ujar Hery.

Baca juga:
Pria Ini Meninggal Mendadak Saat Jajan Soto, Dievakuasi Petugas Ber-APD
Diberitakan sebelumnya, polisi masih terus mendalami kasus penyerangan acara doa bersama jelang pernikahan anak Habib Umar Assegaf di Solo, Sabtu (8/8). Saat ini lima pelaku telah ditangkap.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi menggelar jumpa pers terkait kasus penyerangan yang menimbulkan tiga korban luka ini di Mako 2 Polresta Solo, Selasa (11/8). Kelima orang pelaku yang sudah ditahan polisi juga dihadirkan saat jumpa pers tersebut.
Pelaku ini sudah kita amankan 5 orang. Inisial BD, MM, MS, ML, RM. Dari para pelaku sudah kita tingkatkan menjadi tersangka 4 orang, yang satu orang masih kita dalami," kata Luthfi, kemarin.

Peran para pelaku, disebut ada yang melempar hingga provokasi di lokasi kejadian.

Baca juga:
3 Warga Gunungkidul Diduga Keracunan Ubi Gadung, 1 Meninggal Dunia
"Peran mereka macam-macam. Itu nanti sudah kita dalami satu-satu, yang menggunakan alat ada, yang melempar ada, kemudian yang memprovokasi juga ada," kata jenderal bintang dua yang juga pernah menjabat Kapolresta di Solo tersebut.

Polisi juga menyebut sudah mengantongi identitas pelaku lain di kasus ini dan saat ini dalam pengejaran.

"Kita sudah mengantongi nama-nama para pelaku yang akan kita lakukan pengejaran kepada kelompok intoleran itu sendiri," kata Luthfi.(dtk)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita