GELORA.CO - Seorang pria yang ditangkap dalam kerusuhan anti-Islam di Bengaluru, India, meninggal dunia di penjara. Pria tersebut diduga terinfeksi Covid-19.
Sayyad Nadeem ditangkap dan dikirim ke tahanan pengadilan terkait kekerasan di Bengaluru pada 11 Agustus kemarin. Kerusuhan yang dipicu ujaran kebencian terhadap Nabi Muhammad SAW di media sosial Facebook menewaskan tiga orang serta puluhan orang terluka.
Pria 24 tahun diketahui sempat menjalani operasi ringan setelah tiba dengan luka bekas terkena tembakan gas air mata. Namun, dia tidak menjalani perawatan pascaoperasi.
Media lokal setempat, The Indian Express melaporkan pada Minggu (16/8/2020) Sayyad meninggal dunia setelah mengeluhkan gejala mirip Covid-19 seperti sesak napas. Sementara itu, pejabat medis mengatakan belum ada pemeriksaan post-mortem pada jenazah Sayyad.
Belum dapat disimpulkan secara pasti apakah keluhan sesak napas disebabkan Covid-19 atau komplikasi luka yang dia alami saat ikut dalam kerusuhan.
"Tampaknya ada cedera internal karena terkena selongsong gas air mata," kata petugas medis yang tidak menyebutkan namanya.
"Dia mengeluh sakit dan dibawa ke Rumah Sakit Bowring pada hari Jumat (14/8/2020). Dia dioperasi pada Sabtu dan meninggal karena sepsis," lanjutnya.
Lebih dari 240 orang ditangkap dalam kerusuhan itu, termasuk beberapa orang yang terkait dengan Partai Sosial Demokrat India, sebuah organisasi politik pro-Muslim yang mencoba mendapatkan pijakan di Bengaluru yang didominasi muslim. []