GELORA.CO - Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menantang politikus PDIP Ruhut Sitompul.
Itu terkait pernyataan Ruhut yang menyebut ada kelompok yang terindikasi merongrong pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Jadi, harus buktikan apa yang telah dikatakan bahwa PA 212 merongrong pemerintah,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (30/8/2020).
Menurut Novel, Ruhut Sitompul harus membuktikan ucapannya tersebut karena Ruhut menyinggung 212 dalam rangkaian kalimat pernyataannya.
“Karena kalau tidak itu merupakan fitnah dan saya siap laporkan Ruhut karena sudah masuk unsur pidana,” ancamnya.
Novel mengatakan, selama ini PA 212 melontarkan kritik terhadap pemerintah sesuai dengan aturan dan perundangan yang berlaku.
Terlebih, kritik yang dilontarkan itu, dilindungi juga oleh Undang-Undang Hak Asasi Manusia (HAM).
“Justru rezim ini harus berbenah diri karena telah memanfaatkan kekuasaan membekukan HTI yang dituduh ingin mengganti ideologi Pancasila,” katanya.
Sebaliknya, Novel menuding bahwa selama ini PDIP di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri yang justru ingin mengganti ideologi Pancasila.
“PDIP juga diduga ingin merongrong Pancasila dengan melumpuhkan unsur Ketuhanan yang Maha Esa dengan membela, mendukung serta melindungi penista agama,” tuding Novel.
Karena itu, ia meminta Ruhut tidak asal bicara menuduh PA 212.
“Saya tantang Ruhut Sitompul yang dengan bacotnya bicara seenaknya untuk buktikan di mana PA 212 merongrong pemerintah,” tantangnya.
Malah, Novel berujar juga siap membuktikan tudingannya.
“Saya juga siap buktikan bahwa PDIP justru yang diduga merongrong pemerintah,” tandasnya.
Sebelumnya, Ruhut Sitompul terang-terangan menyebut nama kelompok yang dicurigai akan merongrong pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.
Dalam akun Twitternya, Ruhut mengaku siap menjalankan perintah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjaga Jokowi-Ma’ruf sampai masa jabatannya berakhir.
Dihubungi, Ruhut mengakui cuitannya itu berkaitan dengan pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang mencium gelagat manuver politik tertentu yang menyerang pemerintah saat Indonesia memasuki resesi ekonomi.
Dia bahkan langsung menyebut kelompok yang dia maksud ingin merongrong pemerintahan Presiden Ketujuh RI tersebut.
“Apa pun yang dilakukan oleh Din Syamsuddin dkk, kita (Ruhut, red) kan sudah tahu siapa mereka selama ini. Belum lagi kaitan dengan 212, kita (Ruhut, red) juga tahu siapa mereka, ya. (Ada) HTI, ya. Kita (Ruhut, red) tahu semua,” ungkap Ruhut.[psid]