Begitu yang disampaikan mantan Sekjen Prodem Satyo P kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (8/8).
Bagi aktivis yang akrab disapa Komeng itu, Erick seolah memposisikan hero dengan mengebut Bio Farma untuk menciptakan sejuta vaksin.
Menurut Komeng, belum tentu vaksin yang dikerjasamakan oleh Sinovac Biotech asal China itu belum tenti cocok dengan jenis virus Covid-19 yang ada di Indonesia.
“Tapi paling sok hero ngomong BUMN Bio farma akan produksi ratusan juta. Beda dengan Ridwan Kamil dia justru menawarkan diri, padahal dia Gubernur yang lebih punya basis konstituen,” tandas Komeng.
Saat ini, PT Bio Farma tengah melakukan uji klinis tahap III untuk vaksin Covid-19 buatan Sinovac asal China. Untuk melakukan pengujian tersebut, Bio Farma tengah mencari 1.620 relawan yang mau disuntikkan vaksin ke dalam tubuhnya.
Erick Thohir yang juga Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional menjelaskan alasannya kenapa ogah menjadi relawan untuk uji coba klinis vaksin Covid-19 tahap ketiga.
Dalam wawancara dengan Kumparan, Jumat (7/8), Erick mengatakan, sebagai pemimpin, tidak etis jika dia memperoleh imunisasi vaksin pertama kali.
“Bukannya takut. Tapi lebih baik relawan yang sesuai dengan prototipe yang dicari. Meski pengin disuntik, tapi rakyat dulu. Kami sebagai pemimpin belakangan," sebut Erick dalam acara itu. (*)