GELORA.CO - Perusahaan kasino ternama asal Las Vegas, MGM Resorts International memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 18.000 karyawannnya di AS. Keputusan ini diambil karena belasan ribu karyawan itu tercatat mengambil cuti selama 6 bulan sejak adanya pandemi COVID-19.
Rencananya, perusahaan akan memulai proses PHK kepada 18.000 karyawannya itu pada Senin (31/8) mendatang.
"Undang-undang federal mengharuskan agar karyawan di PHK jika mereka cuti lebih dari enam bulan. Tanggal 31 Agustus menandai enam bulan pemutusan administratif untuk karyawan MGM yang cuti tersebut," ujar CEO Bill Hornbuckle dikutip dari Reuters, Sabtu (28/8/2020).
Namun demikian, perusahaan berjanji akan tetap memperpanjang tunjangan kesehatan bagi karyawan yang di-PHK tadi hingga 30 September mendatang.
Sebelumnya, MGM terpaksa menutup semua kasinonya dan merumahkan sekitar 62.000 tenaga kerjanya di AS pada Maret lalu mengikuti kebijakan lockdown dari pemerintah masing-masing negara bagian di AS.
Beberapa bulan kemudian, MGM kembali menarik puluhan ribu karyawannya saat banyak kasinonya dibuka sebab aturan lockdown mulai dilonggarkan.
Kali ini, MGM terpaksa mem-PHK 18.000 karyawannya karena terganjal UU Federal tadi. Akan tetapi, Hornbuckle memastikan perusahannya bakal menarik lagi karyawan yang di PHK tadi pada akhir 2021 mendatang.
Sejauh ini, Empire City MGM masih belum beroperasi di beberapa negara bagian seperti New York dan Las Vegas. Tak hanya bisnis judi MGM yang terdampak pandemi, jaringan wisata MGM juga tercatat anjlok lantaran penurunan pariwisata, pembatasan kapasitas pengunjung, dan menurunnya pertemuan bisnis yang biasa ramai mengunjungi tempat tersebut.(dtk)