GELORA.CO - Pihak PT Garuda Indonesia memberikan apresiasi kepada Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nawawi Pomolango yang menegur penumpang yang melanggar aturan keselamatan penerbangan.
Hal itu diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Jurubicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri. Menurut Ali, pada hari ini Jumat sore (14/8), pihak PT Garuda Indonesia telah menghubungi Nawawi untuk menyampaikan apresiasi.
"Menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas apa yang dilakukan NP (Nawawi Pomolango) selaku penumpang Garuda Indonesia yang mendukung aturan keselamatan penerbangan terkait turut mengingatkan sesama penumpang demi keselamatan bersama," ujar Ali Fikri kepada wartawan, Jumat (14/8).
Ali pun membeberkan kronologis terjadinya insiden percekcokan antara putra Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais dengan Nawawi Pomolango.
Insiden marahnya Mumtaz akibat ditegur awak kabin dan Nawawi karena menggunakan handphone di dalam pesawat terjadi di saat Nawawi melakukan perjalanan dinas ke Gorontalo.
Nawawi pun kata Ali kembali ke Jakarta pada Rabu (12/8) dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Perjalanan pesawat transit di Bandara di Makassar untuk pengisian bahan bakar.
"Pada saat pengisian bahan bakar, petugas pramugari sudah mengingatkan beberapa kali secara langsung ataupun secara umum melalui pengeras suara agar kepada para penumpang tidak berjalan serta tidak menggunakan alat komunikasi dan seterusnya," kata Ali.
Nawawi sendiri kata Ali, saat itu melihat penumpang yang bersangkutan yakni Mumtaz Rais tidak mengindahkan imbauan pramugari hingga 3 kali.
"Karena yang bersangkutan masih terus bicara melalui telpon, sementara Nawawi melihat dari jendela di samping tempat duduknya ada kendaraan pengisi bahan bakar di sekitar pesawat, maka dengan pertimbangan keselamatan seluruh penumpang, Nawawi mengingatkan pada yang bersangkutan (Mumtaz) untuk mematuhi aturan yang berlaku di penerbangan," jelas Ali.
Namun demikian kata Ali, Mumtaz tidak merespon dan tetap bicara melalui telepon. Nawawi pun kembali ke kursi, namun dikejutkan ketika Mumtaz justru mengatakan "Kamu Siapa?".
"Hal ini dijawab Nawawi: “saya penumpang pesawat ini dan oleh karenanya wajib mengingatkan sesama demi keselamatan bersama"," kata Ali menirukan ucapan Nawawi.
Lagi-lagi, Mumtaz tidak mengindahkan dan menyampaikan beberapa hal hingga terucap salah satu kalimat yang menyebut bahwa dia sedang bersama Wakil Ketua Komisi III DPR RI.
"Atas jawaban tersebut kemudian Nawawi merespon bahwa ini adalah kewajiban sesama penumpang untuk mengingatkan demi keselamatan bersama. Tidak ada hubungannya dengan posisi sebagai pejabat di mana pun, termasuk di DPR RI," beber Ali.
"Hal ini berangkat dari pemahaman, bahwa Pak Nawawi memahami mitra kerja di Komisi III DPR RI adalah orang-orang yang memahami hukum sehingga tidak mungkin akan bersifat arogan membela jika ada pelanggaran aturan di penerbangan tersebut," terangnya.
Setelah akhirnya diketahui bahwa Nawawi merupakan pimpinan KPK, penumpang lainnya yang bersamaan dengan Mumtaz meredakan persoalan tersebut.
"Namun tentu saja kita memahami persoalannya bukan pada aspek pribadi Nawawi, tetapi bagaimana kita memahami dan mematuhi aturan penerbangan yang berlaku dan bersedia diingatkan jika keliru," tutur Ali.
Atas insiden itu, Nawawi selanjutnya memberikan informasi kepada Kapospol Terminal 3F. (Rmol)