GELORA.CO - Jenazah Multazam, pelajar yang jatuh ke jurang 100 meter di Bukit Piramid Bondowoso sudah dievakuasi. Proses evakuasi memakan waktu 10 jam melalui medan berat.
Pantauan detikcom, jenazah pelajar kelas 12 SMA Tenggarang, Bondowoso itu baru sampai di Pos I atau dusun terakhir Bukit Piramid sekitar pukul 00.15 WIB. Jenazah langsung dibawa ke instalasi pemulasaraan jenazah RSUD dr Koesnadi untuk dilakukan visum luar.
Begitu mobil ambulans tiba di kamar mayat, isak tangis ayah korban dan sejumlah kerabat yang sudah menunggu langsung meledak. Sejumlah kerabat lainnya lalu berusaha menenangkan ayah korban.
Menurut Kepala BPBD Bondowoso, Kukuh Triatmoko, proses evakuasi korban menghadapi sejumlah kendala di lapangan. Itu karena medan di bukit yang terletak di Kecamatan Curahdami tersebut sangat berat. Pun situasinya pada malam hari.
"Tapi alhamdulillah, jenazah korban akhirnya dapat terevakuasi juga dengan lancar," kata Kukuh yang turut serta dalam rombongan mobil ambulans, ketika ditemui wartawan di ruang pemulasaraan jenazah, Senin (10/8/2020).
Jenazah baru sampai di instalasi pemulasaraan RSUD dr Koesnadi sekitar pukul 01.00 WIB. Setelah dilakukan visum, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka di Kampung Tengah, Kelurahan Dabasah, Bondowoso.
Multazam mendaki bersama empat pelajar SMA lainnya yakni Ade, Ari, Adi dan Bayu dari Dusun Tegal Tengah, Kelurahan/Kecamatan Curahdami pada Sabtu (8/8) sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka kemudian mendirikan tenda dan bermalam di kawasan Punggung Naga.
Pada Minggu (9/8) sekitar pukul 06.00 WIB, 3 pendaki naik ke puncak Bukit Piramid termasuk korban. Mereka sempat berfoto-foto. Setelah itu mereka turun dan sekitar pukul 08.00 WIB korban terpeleset jatuh ke jurang sisi utara.
Melihat kejadian tersebut, kedua teman korban lantas turun dan meminta pertolongan. Kabar tersebut lantas dilanjutkan ke BPBD setempat dan Basarnas Pos Jember.[dtk]